Setengah jam berlalu dari posisi Abim memejamkan matanya sejenak dengan bersantai pada sandaran kursi. Terdengar ketukan pintu dari luar ruangannya dan Abim langsung berjalan mendekati pintu ruangan yang hendak ia buka.
"Siapa?" Tanyanya.
"Saya Risa pak.." ujar perempuan yang bernama Risa.
Abim memutar kunci pintu dan mempersilakan Risa masuk, kemudian menutup pintunya dan menguncinya lagi.
Risa yang mendengar suara pintu di kunci itu refleks memutar badannya dan terlihat panik.
Abim terkekeh. "Maaf.. kamu jangan takut. Saya agak trauma dengan sikap Bianca yang suka main masuk kemari. Jadi saya kunci saja daripada dia tiba-tiba muncul." Jelas Abim dengan menatap kedua mata Risa untuk memberikan keyakinan.
Risa bernapas lega. "Oh.. iya pak kalau begitu tidak apa."
"Ayo duduk Risa. Kamu tidak apa kan menunggu sebentar? Tadi kepala saya agak pusing, jadi kita bicara dengan saya yang sambil menandatangani dokumen ini tidak apa?"