Siapa yang tak suka suasana tenang dengan gemercik air yang menyela keheningan? Davira Faranisa begitu nyaman akan hal itu. Ia terus saja menatap air mancur kecil yang dibangun di sisi ruang kerja sang papa. Ikan kecil berhias warna yang indah berenang di bawahnya. Sesekali menyembulkan kepala untuk bernapas dan mengambil oksigen dari alam. Gadis itu tersenyum manis. Tak banyak berbicara ia hanya duduk sembari terdiam menikmati suasana yang ada. Ada satu keputusan yang menghantarkan langkah kakinya untuk sampai ke lantai atas gedung yang tak akan pernah lagi ia sambangi apapun alasannya.
Pengurangan karyawan mulai terjadi. Suasana sepi dengan beberapa hal yang mulai berubah. Papanya memang gila ambisi seperti dirinya. Menjual perusahaannya tanpa sepengetahuan Davira Faranisa tentu membuat hati gadis itu sedikit kecewa. Ia banyak menaruh harapan untuk tinggal di sini dan mengembangkan perusahaan menjadi lebih banyak dan lebih tinggi lagi.