Ia menghentikan langkahnya. Menatap pintu yang ada di depannya. Sekat kecil berbentuk kotak terbuat dari kaca samar menunjukkan segala pemandangan dan kondisi yang ada di dalam kamar. Tak ada keramaian. Hanya ada seorang gadis muda berseragam yang duduk si sudut ruangan. Menunggu satu gadis kecil yang sedang asik bermain di atas sofa besar di sisinya. Davira melirik. Sejenak menatap pria tua berjas yang sudah banyak berubah rupa dan fisiknya.
Sang papa tak lagi gemuk. Badannya sangat kurus. Kulitnya mulai menua seiring dengan beberapa helai rambut putih yang menghias di atas kepalanya. Penampilannya sangat mewah, namun kondisinya terlihat sedikit payah. Raut wajahnya sedih. Tak mampu benar tersenyum dalam hati kala menatap gadis perempuan setara tinggi dengannya.
Davira tumbuh dengan baik. Menjadi seorang gadis cantik yang terlihat begitu berwibawa. Pria itu memang tak turut andil dalam merawat, namun ia cukup bangga melihat putrinya tumbuh seperti ini.