Elang saat ini sedang duduk di sofa sambil melipat kedua tangannya. Ia menolehkan kepalanya menatap pria bertubuh tinggi yang sedang duduk di sebelah. Tatapan tidak suka ia tunjukan pada orang di sebelahnya ini. Sedangkan orang yang di tatap sedang memandang ke arah tempat tidur Aldebaran dengan senyuman mengembangnya.
"Apa perlu sepagi ini datang berkunjung ke rumah sakit?" tanya Elang dengan nada dinginnya pada pria yang duduk di sebelahnya.
Pria itu menoleh ke arah Elang seraya tersenyum. "Angel menangis dan memaksaku datang kemari, aku tidak mungkin melarangnya."
"Tapi kan, anda bisa memberi pengertian pada putri anda untuk datang siang. Kenapa harus sepagi ini?" tanya Elang tidak suka.
"Maaf kalau ini membuat anda tidak nyaman, hanya saja saya tidak bisa menolak keinginan putri saya."
"Wah... apa anda tidak takut?" tanya Elang menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Takut? Takut pada apa?" tanya pria itu mengernyitkan dahinya karena ia bingung dengan pertanyaan Elang.