"Argh siapa sebenarnya kalian?"
Kim Ryeowook yang baru saja siuman meronta keras meskipun kepalanya pusing dan seluruh sendi tulangnya seperti patah, dia berusaha lepas dari jerat tali tambang yang mengikat kedua lengannya.
"Bos masih membutuhkan dia untuk mendatangkan si cecunguk Lee Hyukjae, jaga dia baik-baik
"Beres hyung, aku akan menjaga jaksa ini" Anak Muda yang berpakaian serba hitam itu menyeringai, memamerkan jarum suntikan di depan Ryeowook.
"Tadi Kami masih memberi dosis yang cukup sedikit, jika disuntikkan tiga kali lagi, maka kamu takkan bisa hidup lagi hahaha~"
Ryeowook menggeleng ngeri, dia berusaha terus meronta namun sayangnya kursi besi yang dia duduki sangat kokoh dan kedua kakinya juga terikat kencang Tali tambang.
"Kalian sebenar nya siapa? siapa yang memerintah kalian menculik ku?"
"Ugh. kamu itu cukup merepotkan pak jaksa?" Kim Ryeowook masih meronta kesal, sebuah lakban di sumpal di mulutnya hingga dia hanya bisa bergumam tak jelas.
*
*
*
Seorang Pria tampak duduk didepan meja besar dengan cerutu mahal di mulutnya, wajah nya yang tampan dengan jas hitam yang tampak rapi sangat kontras dengan aksi diamnya, sembari menghisap cerutu itu dijarinya.
"Beri waktu dua hari setelah itu seret Lee Hyukjae kesini, tikus itu adalah umpan untuk mendatangkan kucing buruan kita"
"Baik bos, anda tenang saja"
"Dia harus mati kali ini, kalian jangan sampai gagal lagi"
"Iya bos kami akan membereskan jaksa sialan itu" Pria Itu menyeringai, dia kesal juga karena rencananya menghabisi Lee Hyukjae selalu saja gagal, Saat meminta anak buahnya menabrak mobil LeeHyukjae bersama istrinya dan menembak beberapa kali pria itu, namun susah sekali untuk di habisi, Jaksa Lee itu punya sembilan nyawa seperti kucing.
Brak...
"Choi Siwon! Apa yang sedang kamu rencanakan hah?!" Seorang wanita cantik dengan rambut pirang masuk, dia kesal luar biasa dan membanting tas mahal dimeja.
"ya ampun Cathy cantik? Kenapa datang kesini mendadak? Apa kamu merindukan Oppa mu ini?"
"Diam kamu oppa!! Aku sudah melarang keras kamu mengusik Lee Hyukjae!! Awas Saja jika oppa berani!"
"Ini soal urusanku dengan Lee itu, kau jangan ikut campur!" Cathy berdengus kesal, dia mendekap lengannya dan menatap tajam kakak tiri yang masih bergeming, duduk dengan santai dan mematikan cerutunya.
"Aku sudah membantumu untuk menghabisi Mon Jishin, Aku Juga membantumu membuat
mantan suami brengsek mu itu mendekam dipenjara, dan kasus tanahmu menang di pengadilan" Dengan santai bekas kepala kejaksaan Yongsan itu berdiri memasukkan kedua tangan nya ke saku celana.
"Jadi Sekarang jangan mencampuri urusanku dengan si Lee tengik itu"
"Oppa....dia sudah melepaskan kasus tanah itu, aku mohon jangan mencelakakan pria-ku, oppa boleh menghabisi semua jaksa-jaksa itu, tapi tolong sisakan Lee Hyukjae demi aku"
"Tidak akan!! Semua orang di kejaksaan Yongsan sudah menghancurkan hidupku , mereka harus membayar nya mahal, setelah Kwon Yunho, giliran Kim Ryeowook, lalu Cho Kyuhyun, dan terutama si Lee Hyukjae itu yang membuat adik sepupu ku di hukum mati" Cathy Choi Smith menggeleng resah, dia takut sekali jika LeeHyukjae benar-benar akan celaka karena ulah kakak tirinya ini.
"Kamu pergilah! Aku tak butuh kamu untuk menghabisinya, ini urusanku"
"Jika oppa berani kamu akan bermusuhan dengan aku"
"Cathy Choi!! apa mau mu hah?!"
"Iya....marga ku memang Choi, sejak daddy mu menikah dengan ibu ku kita memang saudara tiri, jadi jika kau ingin membuat mommy marah silahkan saja" Choi Siwon menggigit bibirnya, dia paling tak bisa jika ibu tiri nya di singgung, bagaimanapun wanita tua itu teramat Siwon sayangi karena setelah sepeninggal ayahnya dia hanya memiliki perusahaan peninggalan ayahnya ini, ibu serta adiknya.
"Kamu itu bodoh, sebesar apapun kamu suka dengan nya dia takkan melirik mu sedikit pun!" kesal Siwon membentak adik nya, Cathy tersenyum kecut meskipun dia tak menyangka kakak nya bisa membentak seperti tadi.
"Kamu salah oppa, dia sudah tidur denganku jadi dia sudah memiliki tanggung jawab padaku"
"Apa katamu???" Wajah Siwon tersentak dengan mata melotot, bagaimana mungkin musuh besar nya itu pernah tidur dengan adiknya.
"Aku membutuhkan dia untuk bertanggung jawab, jadi tolong jangan bunuh Lee Hyukjae, demi aku"
"Kamu tidak bercanda kan? argh sialan! Bodoh!!Kamu sudah tidur dengan musuh kakak mu!! di mana otak mu hah?"
"Oppa~saat ini aku hamil, anak Lee Hyukjae jadi aku membutuhkannya untuk menjadi ayah dari calon anak ku" Choi Siwon makin melotot sampai rahangnya hampir lepas, dia menatap tajam adik tiri nya yang meringis, sedikit takut dengan intimidasi tatapan nya.
"Terserah Saja oppa mau marah atau murka, yang jelas saat ini aku hamil anak LeeHyukjae, jadi jangan coba-coba menyakiti ayah dari calon anak ku"
"Cathy Choi, apa kamu ingin menentang kakakmu sendiri demi pria sialan itu?" Siwon menggigit lidah nya, dia tak menyangka bertahun-tahun diabegitu mengasihi adiknya ini, mengobati ibunya ke Paris dan membiayai kuliah desain adiknya juga, hingga mengatur agar dulu Kim Jeha bisa menikah dengan Cathy agar hidup adiknya terjamin, lalu ini balasannya, Dia malah ditentang hanya demi jaksa Lee sialan itu.
"Maafkan aku, tolong oppa jangan memusuhiku, aku hanya mencintai Lee Hyukjae, apa itu salah?" Siwon menggeleng dan menatap gamang adik tiri nya yang keluar dari ruangan nya setelah mengucapkan kalimat itu.
*
*
Eunhyuk Masuk ke ruangan kerjanya, dia memijit dahinya yang pusing akibat kurang tidur, karena sejak jam tiga dini hari tadi dia sudah berada di kantor kepolisian hingga pagi ini membantu inspektur Xiah untuk mengkoordinir tim kepolisian mencari jejak Kim Ryeowook yang belum ada kabar baik apapun, dan pagi ini dia baru sempat kembali ke kantor kejaksaan belum sarapan dan hanya sempat minum kopi saja tadi.
Eunhyuk hanya sempat menghubungi Nara saja karena dia pergi semalam tanpa pamit pada sang istri. Dia janji akan pulang siang ini, karena sungguh dia butuh pelukan dari Nara yang menjadi energinya.
"Wakil kejaksaan, ini berkas yang anda minta" Kim Sunyong yang tadi sibuk diruang laboratorium untuk melakukan pencarian GPS posisi Ryeowook, mengangsurkan kertas hasil temuannya.
"Daerah Paju?"
"Iya....hanya itu yang bisa saya dapatkan semoga saja bisa membantu anda"
"Jika CCTV jalan bisa menemukan lokasi mobil mencurigakan itu, mungkin saja posisi jaksa Kim juga di sana"
"Saya Akan segera mengirim hasil kita ini ke tim di kepolisian"
"Terima kasih Sunyong -ssi, semoga saja dugaan mu tepat" Eunhyuk mengangguk, lalu berbelok masuk ke pintu kaca ruangan kerja nya sebagai wakil kejaksaan, dia mendapat sambutan sekretarisnya yang membungkuk namun wajahnya terlihat cemas.
"Ada apa? Kamu Aneh sekali pagi ini"
"Wakil Kepala, ah maaf ada wanita, maksud saya nyonya Cathy Smith datang mencari anda" Eunhyuk memicingkan matanya, dia cukup kaget kenapa wanita biang masalah itu mencarinya lagi kesini, bukankah mereka sudah tak ada urusan apapun.
"Baiklah, biar aku temui dia kedalam"
Eunhyuk mengangguk saja, dia membuka pintu ruang kerjanya dan benar saja wanita cantik itu memang telah berada didalam.
"Ada Apa kamu kesini lagi? Bukankah kita sudah tak ada sangkutan masalah apapun?" Pria Itu berujar dingin, mendekap lengannya malas menatap wanita cantik yang tengah mengigit bibirnya resah, dan mendekatinya.
"Apa menemui mu saja tak boleh? kamu bahkan galak sekali jaksa Lee"
"Katakan apa maumu? Setelah Itu pergilah dari sini!" Eunhyuk menunjuk pintu dengan ketus, dia muak dan takut sekali berurusan dengan
wanita licik ini lagi.
"Aku hamil Jaksa Lee~"
Eunhyuk mengejapkan matanya bingung, dia hamil lalu kenapa malah lapor pada nya, memang Eunhyuk siapa nya sampai harus tahu.
"Aku hamil anak mu, maksudku calon anakmu"
"Hah apa!!??" lelucon apalagi ini, bibir Eunhyuk menganga hingga rahang nya nyaris lepas, dia mundur dengan panik.
"Heol~kamu sedang menjebak ku lagi kan?"
"Tidak Lee Hyukjae! Ini sungguhan, jangan lupa jika kita pernah tidur bersama"
"Argh sialan kamu!!!"
*
*
"SELAMAT PAGI SEKERTARIS HAN"
Han Jiyun yang saat ini sibuk di depan komputer membungkuk ke arah istri dari wakil kepala kejaksaan Yongsan, yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya.
"Pagi Nyo....nyonyaLee?"
"Maaf jika mengganggu kerjaan mu hehe~ apa suamiku di dalam? Aku membawakan makanan sarapannya, pasti jaksa Lee belum sarapan"
"Nyonya Lee tunggu!!" Sekretaris itu panik, dia menariklengan Nara yang akan masuk ke ruangan kerja Lee Hyukjae.
"Kenapa? Apa suami ku tak ada di dalam?"
"Ngh~bukan begitu hanya saja jaksa Lee masih ada tamu" Han Jiyun sungguh tak ingin istri atasan nya ini bertemu Cathy Smith, dia juga bisa merasakan jika wanita itu menyukai atasannya, jadi lebih baik mengalihkan perhatian istri jaksa Lee dulu sekarang.
Prang....!!!!
Suara Barang jatuh, entah itu dibanting atau apa, membuat Nara kaget dan cemas jika terjadi sesuatu dengan suaminya di dalam.
"Sekertaris Han? Astaga, suamiku kenapa?
"Ya ampun nyonya Lee jangan kesana!"
Terlambat karena Nara sudah membuka pintu coklat besar itu dan melihat apa yang terjadi di dalam.
"Keluar Dari sini sekarang Cathy Choi Smith!!"
"Tidak mau!! Kamu harus bertanggung jawab dulu, kamu yang sudah membuat aku hamil Lee Hyukjae!"
"Demi tuhan Cathy Smith!! Kamu pikir aku percaya jika itu anak ku! Aku bahkan memakai kondom malam itu, mana mungkin kamu bisa hamil?!!"
"Oh ya? kamu memang memakainya tapi hanya dua kondom dan kita sudah melakukannya tiga ronde, apa kamu ingat Lee Hyukjae, tiga ronde, jangan pura-pura lupa jika kamu orgasme di dalam!"
"Kamu mau memeras ku lagi hah?!"
"Terserah saja,aku hanya mau menuntut tanggung jawab, aku tak mau hamil dan punya anak, tanpa ada suami"
"Wanita sialan! ah Brengsek!!"
Hamil?
Kondom?
Tiga ronde?
Kalimat-kalimat menakutkan itu membuat mata Nara jadi memanas, dia bukan anak kecil yang tak paham dua orang itu meributkan apa di dalam sana. Nara meremas tas berisi kotak bekal makanan sandwich dan omelette buatannya untuk sang suami, kedua matanya sudah basah tanpa dia sadari, dia menggeleng dengan isak tangis yang tertahan.
"Nara...."
Eunhyuk menoleh kaget kearah pintu setelah mendengar suara isakan, dia melotot dengan panik, astaga sejak kapan istrinya berada disini, kenapa juga Nara bisa berada disini.
Brak.....
Nara menjatuhkan kotak makanan itu, dia berbalik bersiap pergi sebelum Eunhyuk sempat menegurnya.
"Yak Lee Nara tunggu!!" Kini Eunhyuk yang belingsatan panik, dia menepis tangan Cathy yang memegangi lengannya juga.
"Lepaskan!! Awas saja jika istriku salah paham! aku akan membunuh mu!!"
Pria tampan itu berlari melesat keluar berlari mengejar Nara yang cepat sekali sudah tak berada di koridor ini.
"Eh Nara -ssi tumben kesini? Apa kabar?"
Jung Jina berpapasan dengan Nara di lobby depan gedung kantor kejaksaan, dia kaget juga kenapa wanita itu tampak menangis dan hanya menggeleng, lalu berjalan pergi tanpa mau membalas sapaannya.
"Ya ampun dia kenapa, kok aneh sekali?"
Jung Jina memperhatikan langkah lebar Nara dan benar saja tak berapa lama Lee Hyukjae baru keluar juga dari lift berlari panik seperti orang bingung.
"Jaksa Lee ada apa?"
"Jina-ssi, kamu lihat istriku tidak!!??"
"Dia tadi baru saja keluar, ada apa? astaga dia juga aneh, mereka kenapa sih?" Eunhyuk langsung lari secepat kilat setelah mendapat jawaban itu.
"Nara jangan pergi!!! Kita harus bicara!"
"Lepaskan aku!~lepas!!" Nara berteriak keras meronta sampai Eunhyuk kalang kabut memegangi pinggang istri nya dan Memeluk Nara yang sekarang menangis makin keras, tak peduli di parkiran kantor kejaksaan ini ramai dengan orang lalu lalang, Eunhyuk memeluk Nara yang menangis dan memukuli dada bidang nya.
"Sayang tolong jangan begini, tadi kamu hanya salah paham"
"lepaskan!! jangan alasan apapun lagi, aku muak padamu, buaya darat, playboy brengsek, suami tukang selingkuh!!" Nara memaki Eunhyuk habis-habisan tak peduli ucapan nya itu membuat banyak orang tertegun dan melihat mereka bertengkar.
Nara meronta keras, perutnya sakit karena dia berlari cepat tadi sepertinya kandungan nya juga kram.
"Yak sayang~tolong dengarkan aku!"
"Kamu pembohong, Oppa kamu tega? apa yang kamu lakukan hah, dia beneran hamil anak mu, lalu aku bagaimana??" Nara menangis sesenggukan tak karuan, Eunhyuk sampai ikut berjongkok karena membujuk wanita itu, dia tertegun bingung, Ucapan Nara itu membuat dia menyesal sudah mengikuti permainan wanita berbahaya seperti Cathy, bahkan Nara menunjuk wajah Eunhyuk dengan emosi
"Sayang tolong dengarkan aku dulu jangan mengambil kesimpulan apapun dari yang kamu dengar tadi itu hanya sepotong-sepotong, akhirnya kamu jadi salah paham"
Plak....
"Nay...??" Wajah Eunhyuk berpaling, dia terkejut setelah tamparan di pipi nya itu, karena rasa sakit di pipinya yang merah itu menjalar hingga hatinya, sangat sakit seperti ditusuk pisau lalu di siram air garam. Selama lima tahun lebih berumah tangga dengan Nara dan saling mencintai, apa istrinya masih tak yakin sebesar apa perasaan dia padanya, lalu apa artinya juga dulu Eunhyuk terus memperjuangkan cintanya, tanpa peduli status mereka dulu yang masih kakak dan adik.
"Tampar lagi jika marah mu bisa hilang, kamu boleh melakukannya sampai puas"
Nara menggeleng miris, dia tak pernah sekalipun melakukan ini pada Eunhyuk selama mereka menikah, hatinya ikut sakit melihat pipi suami nya memerah, namun Eunhyuk malah merengkuhnya mengusap rambut nya dengan sabar membujuk nya.
"Maafkan aku~kamu boleh marah Nay, aku memang suami bodoh yang tak becus menjaga kepercayaanmu, karena di ancam wanita sialan itu aku jadi bodoh" Nara melingkarkan lengannya di pinggang kekar Eunhyuk, dia menangis menyesali semua yang kemarin, seharusnya Eunhyuk lebih memilih tak menggubris ancaman wanita itu, tapi Nara tetap saja tak bisa membenci lelaki itu yang minta maaf dengan memelas.
"Aku takut~ oppa, aku tak mau kehilangan kamu"
"Aku juga takut sayang, apapun yang terjadi aku takkan melepaskan kamu....."Nara meremas jas hitam lelaki itu, memuaskan penciumannya menghirup wangi maskulin suaminya, dia menyurukan wajahnya dada bidang Eunhyuk, balas memeluk nya.