Blam.....
Nara yang sore ini berada di kamarnya dan baru saja selesai mandi, hampir kena serangan jantung, dia memekik kaget karena seperti biasanya Eunhyuk masuk tanpa permisi membanting pintu dan menghela nafas panjang.
"Astaga oppa kamu----"
"Sssttt huft cepat ganti baju mu Nay, ayo sekarang ikut aku!"
Pria itu menyodorkan dua bungkus paper bag dan mendorong Nara kembali masuk ke toilet dengan setengah memaksa.
"Ke...ke mana? Aigoo tapi kan--"
"Aish jangan bawel, pokok nya gantilah dengan baju ini, ayo cepat!"
Nara geleng geleng, setelah Eunhyuk menutup pintu dan menunggu di luar. Gadis itu heran juga kenapa susah sekali menolak pria satu ini, apa Eunhyuk ini kakak kandung nya, kenapa Nara mulai ragu, Sejak kemarin pria itu memperlakukan nya bukan sebagai adik, ya begitulah lebih mirip sebagai -istri.
"Yak sudah belum ganti baju nya Nara-ya?!"
Eunhyuk menatap gelisah jam tangan mahal nya, hampir jam enam dan Nara belum muncul juga dari dalam toilet. Dia menggedor pintu itu nyaris putus asa karena hampir setengah jam gadis itu di dalam.
"Oppa ini baju apa?? Argh kenapa bajunya terbuka begini?"
Eunhyuk menatap gadis cantik itu dengan mata tak berkedip, saat Nara berdiri di pintu toilet menunduk dengan risih pada gaun peach nya yang mirip lingerlie itu.
"Aigoo kenapa dia bisa jadi cantik dan se-seksi ini?"
Eunhyuk meneguk susah ludahnya, astaga meskipun dia hapal juga isi dalam tubuh Nara, karena ulah nakal nya yang sering memainkan tubuh adik nya.
Tapi dia jadi tak rela, membiarkan Nara memakai baju kurang bahan itu di pesta yang bahkan nama nya pesta seks. Akan banyak mata nakal pria melihat tubuh seksi gadis belia itu.
Oh tidak!!
Dalam hati Eunhyuk merutuki Kim Yesung dengan makian dan sumpah serapah -inspektur sialan!
Bagaimana mungkin baju itu begitu seksi saat Nara yang mengenakan.
"Gwenchana nanti kamu bisa pakai mantel, sebentar aku carikan ya"
"Tapi buat apa aku harus pakai baju terbuka begini??"
Nara yang meskipun penurut dan takut pada kakak nya ini, tapi dia sungguh tak rela keluar rumah dengan gaun aneh begini.
"Shireo aku tak mau pakai baju begini oppa"
Nara menggeleng risih, namun Eunhyuk menahan lengan nya panik, dan menggeleng galak.
"Jangan lepas! atau aku akan mencium mu, mau---"
Nara langsung menggeleng takut dan memakai mantel yang di sodorkan Eunhyuk.
"Ayo kita berangkat, aku bisa telat ini"
"Tapi kita akan ke mana mphht~~"
Eunhyuk langsung membungkam bibir gadis itu dengan bibirnya.
"Masih mau bawel lagi?"
Nara buru buru menggeleng lagi, aduh kenapa dia bisa punya kakak semesum ini.
"Ayo, kita tak perlu pamit appa dan eomma, karena aku sudah pamit tadi"
Dengan kikuk dia mengikuti Eunhyuk berjalan di koridor turun ke lantai bawah, menuju garasi mobil melalui lift belakang.
Mobil BMW berwarna hitam yang di kemudikan Eunhyuk melesat di jalanan distrik Yongsan, membawa satu penumpang yang masih saja bingung dia akan di bawa ke mana oleh kakak nya ini.
"Oppa kita mau kemana sih?? Kenapa kau membawa mobil ini? Ini mobil siapa?"
Eunhyuk tak menjawab cicitan gadis itu, malah bicara dengan seseorang, dengan alat di telinga nya.
"Kyuhyun-ah aku sudah meluncur ke lokasi, di mana posisi Henry-ssi"
"Saya siap jaksa Lee, jangan lupa pakai kacamata mu nanti" Henry menyahut di seberang.
"Baiklah aku tahu"
Nara kaget dan melongo, dia makin bingung dengan siapa kakaknya bicara dan saat Eunhyuk mengghentikan mobil nya, dia mengambil sesuatu di jok kursi belakang nya.
Revolver miliknya.
"Ngh~ ...oppa buat apa pistol itu?"
Nara jadi gemetar, dia tahu kakaknya memang memiliki senjata revolver karena profesinya sebagai jaksa, tapi kenapa Eunhyuk hendak memakai itu sekarang?
Nara memperhatikan Eunhyuk yang mengisi peluru ke senjatanya.
"Hanya untuk jaga jaga, Nay dengar setelah -di sana- nanti jangan buka mulut sedikitpun, diam saja dan patuhi perintah ku"
"Tapi di sana? Itu dimana sebenarnya?"
Nara kebingungan dan menggeleng takut saat Eunhyuk menjalankan cepat mobil nya lagi.
*
*
*
Saat berada di parkiran VIP sebuah bangunan club malam yang sangat besar, wajah Nara pucat lagi, dia jadi ingat terakhir kali ke club malam dia bertemu Eunhyuk, dan malah melihat baku hantam kepolisian dengan penjahat, dan kali ini apa lagi?
"Jangan lepaskan tangan mu dari ku, dan terus di samping ku, kamu paham?"
"Tapi kenapa kita malah ke tempat ini? Oppa aku takut---"
"Tenang saja ada aku, ingat jangan bicara pada siapapun, cukup di samping ku"
Nara mengangguk pelan, dia meremas tangan Eunhyuk yang menggandeng nya masuk ke club malam dan berusaha tenang setelah pria itu berbisik di depan pintu masuk, saat melalui pintu pemeriksaan.
"Wo Siho dan wanita ku tentu nya"
Penjaga di depan pintu memeriksa kartu emas yang di sodorkan Eunhyuk, dan Gadis cantik itu jadi salah tingkah saat pria penjaga itu melihat Nara dengan lapar.
"Eum silahkan masuk tuan Woo, ah wanita anda cantik sekali"
Eunhyuk tersenyum, memeluk pinggang Nara erat setelah pria tadi berbisik tersenyum nakal, dia menyelipkan selembar 50 ribu won pada pria berjas hitam tadi.
Suasana di dalam club malam besar itu luar biasa ramai, penuh dengan bau minuman alkohol, bau asap rokok, dan tentu saja pemandangan wanita cantik dengan baju minim bersliweran di mana mana, dua jenis makhluk berlainan jenis berinteraksi dengan panas nya, seakan tak tahu malu sofa sofa mewah berwarna merah di sana pasti di tempati, dan menjadi lokasi dari sekedar berciuman ataupun bercumbu, dengan tubuh nyaris telanjang.
"Hiks oppa aku takut hiks~..."
"Jangan di lihat Nay, peluk aku saja"
Eunhyuk membalik tubuh gadis itu agar wajahnya menempel di dada bidang nya, dan menuntun Nara berjalan, lalu duduk kesebuah sofa kosong.
"Kyuhyun-ah kamu di mana?"
"Aku melihatmu masuk tadi hyung, posisi ku arah jam tiga"
Eunhyuk langsung menoleh, dia tersenyum smirk melihat dari kejauhan Kyuhyun bersama seorang wanita dengan gaun merah menyala yang tengah saling mencium, dan menikmati malam ini.
"Di mana lokasi pesta seks itu?"
Eunhyuk beralih bicara pada Henry yang mengawasi penyamaran mereka.
"Pesta nya di lantai lima, kau tunggu saja di sana jaksa Lee, akan ada suruhan Ta Xhelin yang datang padamu"
"Nde baiklah"
Nara mengerjapkan matanya gusar, oh sungguh keren pekerjaan kakak nya ini, karena dia memeluk Eunhyuk terus, jadi dia bisa mendengar suara percakapan pria itu dengan tim nya melalui alat sadap di telinga nya.
"Jaksa Lee, arah jam sembilan target kita"
Kyuhyun bicara lagi dengan nya, dan seketika Eunhyuk menoleh tersenyum ke arah pria berbadan besar dan botak tanpa rambut.
"Tuan Wo Siho?"
"Nde kode 4468"
Dengan tenang Eunhyuk berujar, duduk dengan Nara berada di pangkuan nya yang dengan posisi memunggungi si Pria botak tadi, Nara memeluk Eunhyuk erat, dia takut melihat isi club malam itu yang menyeramkan.
"Ini titipan nya, silahkan anda baca dulu"
Pria itu terkekeh, langsung menyodorkan sebuah map ke tangan Eunhyuk, dan si jaksa tampan itu memakai kaca mata minus nya untuk membaca kertas yang di berikan padanya tadi.
"Tiga puluh untuk pengiriman lusa? Eum apa kualitas nya bisa di jamin?"
"Tentu saja tuan Woo, kami berani menjamin nya dan semua yang kami kirim bukan barang rongsokan"
"Eum~ baiklah saya percaya, tapi awas saja jika tak sesuai pesanan"
"Saya jamin kualitasnya sedikit mendekati wanita mu"
"Ckck~ kualitas wanita ku ini sangat tinggi, aku tak sudi memakai yang lain nya"
"Hahaha saya percaya, dia pasti sangat mahal"
Pria botak itu tertawa, tatapan nya makin lapar, pada gadis cantik yang meringkuk memeluk Eunhyuk sejak tadi, dengan mantel bulu warna hitam yang tak bisa menutupi paha mulusnya Nara sebenarnya ingin segera ini selesai, dia gemetaran sejak tadi.
Eunhyuk terkekeh, membaca isi kertas perjanjian tadi, dia masih menunggu proses penyimpanan ke laptop kepolisian.
Kacamata yang di pakai Eunhyuk, adalah alat semacam handycam yang bisa merekam isi tulisan yang ada di kertas tadi, dan langsung tersambung di komputer para polisi yang berada di mobil van berwarna hitam, tak jauh dari lokasi Eunhyuk dan Kyuhyun berada.
Cepetan Henry-ah, cepat argh lama sekali loading nya!"
"Aku cemas soal Eunhyuk"
Para polisi dan jaksa yang terlibat tugas berat ini masih menunggu dengan hati berdebar juga.
"Yess akhirnya tersimpan juga!!"
Heechul akhirnya bernafas lega setelah loading di laptop tadi menunjukkan tulisan -succes.
"Hebat, dia bocah pintar!"
Yesung tersenyum puas, berkomunikasi lagi dengan Eunhyuk setelah mendapat bukti penting tadi.
"Jalankan plan A Kau harus ke lantai lima sekarang jaksa Lee, temui mafia itu"
"Eum ye, baiklah"
Eunhyuk memeluk Nara dan berbisik pelan di telinga gadis itu.
"Mendesahlah..... ikuti naluri mu sayang"
"Eum di mana tuan Tha Xelin? Saya sudah setuju dengan semua point nya, apa dia masih sibuk?"
Eunhyuk memainkan belahan menggoda dada milik Nara, dan tak urung gadis itu menggeliat dengan tubuh memanas.
"Jika anda mau, silahkan naik ke lantai lima, tuan kami sedang sibuk bersenang senang di sana, ah sepertinya wanita anda tak sabar juga untuk main juga, kekekeke---"
Eunhyuk tersenyum, dalam hati dia merasa girang bibirnya tanpa ba bi bu melumat ganas, dan membuat desahan gadis itu terdengar, dan wajah Nara makin memerah karena ciuman mereka di tonton pria botak itu dengan tampang melongo.
"Baiklah saya keatas dulu, ayo sayang kita bersenang senang "
Eunhyuk menutup gaun depan Nara yang sedikit berantakan, sama sekali tak rela jika banyak pasang mata pria menatap bagian belahan dada tubuh adiknya yang menggairahkan.
Menuju lift Eunhyuk melepas kacamatanya, rekaman di lokasi lewat kacamata itu sepertinya telah cukup, dia mendengar lagi suara Kyuhyun.
"Hyung....aku bersama Adik mafia itu sedang minum, planing A akan kita jalankan setelah ini, jika gagal lakukan planning B"
"Nde baiklah"
Nara ikut masuk dalam lift dan membawa mereka ke lantai lima, karena Eunhyuk tahu di dalam lift ada CCTV juga, dia mencium gadis itu dengan panas untuk meyakinkan aktingnya, dan mereka keluar setelah pintu terbuka di lantai lima.
Mata besar lentik Nara sekarang melotot, nyaris lepas karena di sini suasana nya makin gila dan panas, bukan saja saling bercumbu, atau menari di lantai dansa tapi di ruangan yang sedikit gelap itu gemerlap pesta seks telah di mulai.
Tampak tiga wanita bule, dan seorang wanita dengan mata sipit menari dengan seksi meliukkan tubuhnya di tengah arena dan ada yang berada di atas meja, menari dengan gerakan seksi seperti tarian -streptis dan dengan tubuh mereka yang telanjang.
Eunhyuk meneguk ludah nya, astaga dia sama sekali tak menyangka bisa berada di tempat seperti ini, dengan pemandangan laknat di mana mana, bahkan Nara makin erat menempel di tubuh nya bukan karena bernafsu, tapi karena takut.
"Oh shitt kenapa bukan Choi Siwon saja yang ke sini?"
Makian pelan Eunhyuk tadi dengar oleh semua tim nya yang di lokasi lain, hingga Heechul tertawa keras, dan Yesung, berteriak panik.
"Yak jaksa Lee jangan mundur!! Selesaikan sampai sukses misi ini, ayo dapatkan makin banyak bukti!"
"Aish kau tak lihat aku merinding ini bener gila? Shitt dia sudah berdiri sejak tadi, jika aku horny tanggung jawab, brengsek kalian"
Kyuhyun terkekeh, dia yakin rekan nya itu pasti kepanasan dan ON karena berada di lantai lima, apalagi dengan Lee Nara yang menempel padanya, seperti bekicot yang lengket tak mau jauh jauh.
Terpaksa Eunhyuk menguatkan diri, masuk makin kedalam di arena pesta seks itu.