Saat ini Didan dibuat bingung oleh sikap James yang seperti sedang melamun membuat laki-laki itu langsung menepikan mobilnya terlebih dahulu tepat didepan sebuah Cafe yang belum jauh dari Apartemen Yashelino.
Laki-laki itu langsung memarkirkan mobilnya lalu hendak membuka pintu untuk keluar, tetapi seseorang baru saja bersuara membuat pergerakannya harus terhenti seketika.
"Kok malah ke sini?" tanya James dengan kening yang berkerut. "Kita 'kan mau pulang."
"Lo yakin mau pulang?" ujar Didan yang kini kembali masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya. "Kenapa lo mendadak jadi beda kaya gini?"
James mengangkat kedua alisnya dengan terheran setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh sahabatnya itu. Ia juga tidak mengerti mengapa Didan begitu memperhatikannya sampai seperti ini dan hal tersebut tentu membuat dirinya menjadi berpikir bahwa selama ini laki-laki tersebut selalu memandangnya dengan buruk.
"Emangnya kalau gue mau pulang kenapa? Masalah buat lo gitu?"