Raya merasa gugup selama berjalan kembali ke venue tempat resepsi pernikahan Irin digelar, ia menggenggam erat lengan Bimo dan berjalan dengan sedikit berlindung di belakang suaminya itu. Tanpa Raya tahu, Bimo terus saja mengeratkan rahangnya, menahan emosi dan keinginan untuk mengubur Wira hidup-hidup.
Tebakan Bimo, Wira merupakan salah satu tamu undangan dari pihak Alex, sebab tak mungkin dari keluarga Irin mengundang makhluk pengecut sialan itu.
Masih teringat di kepalanya, bagaimana wajah takut Wira setelah mendapati luka yang mengeluarkan banyak darah akibat tusukannya sendiri ke perut Bimo sebelah kiri, bahkan sampai saat ini, bekas lukanya masih ada dan terlihat jelas, kadang Raya mengusapnya, seolah dia merasa bersalah dan punya andil dari penyebab bekas luka itu tercipta.