"Kiss me." Raya berucap, Bimo tertawa lalu melakukannya, melumat kembali bibir itu dengan tempo lebih menggebu, Raya dengan sadar melingkarkan lengannya di leher Bimo, menikmati setiap kecupan dan sentuhan bibir kekasihnya dalam-dalam. Manis.
Mereka masih saling berpangut, menikmati setiap cecapan manis dari keduanya, Bimo menekan kepala belakang Raya dengan lembut agar dapat memperdalam ciumannya, lidah mereka bertemu, sesekali Bimo melepaskan pangutannya agar Raya dapat mengambil nafas, lalu melanjutkannya lagi, memeluk lebih erat sang gadis yang juga memeluknya, menjambak pelan rambut belakang Bimo saat gigitan kecil menyengat bibirnya.
Sungguh ia rindu, Bimo masih yang terbaik untuk hal ini menurutnya, dan hanya satu-satunya bagi Raya, begitupun sebaliknya.
Semakin lama, Bimo mulai mnyusuri ceruk leher kekasihnya yang harum strawberry itu, mengecup kecil berulang kali di sepanjang jenjeng leher gadis itu, hingga si empunya sedikit mengerang sambil menarik rambut Bimo.