Sekarang, Raya sudah merebahkan dirinya di kasur, menari selimut hingga ke batas dada, gorden tebal sudah ia tutup rapat agar tak tampak kolam besar di luarnya, lampu sengaja tak dimatikan oleh Raya sebab kuatir kalau-kalau saat ia tak sengaja membuka mata di cahaya remang, malah melihat si miss K itu di depannya. Kuduknya meremang kala membayangkan hal itu.
Bimo duduk menyandar pada daun pintu kamar Raya sambil tertawa kecil, ia sudah mulai berhitung sejak 5 menit yang lalu. Bisa melakukan ini untuk Raya saja, dia sudah merasa senang. Setiap ia sampai pada hitungan kelipatan 100, Bimo akan berhenti sebentar, memastikan Raya sudah terlelap atau belum. Kalau Raya memanggil namanya, Bimo akan mulai melanjutkan hitungannya lagi sampai Raya benar-benar tidur.
maaf sebelumnya, bab privi setelah ini ada masalah jaringan pas upload sepertinya, jadi keliatan codingnya semua, jadi mohon bersabar sebentar, aku urus dulu permasalahannya ya, makasih atas pengertiannya.
mohon maaf sekali lagi