"Aku sudah lamar kamu sama ayahmu." ucap Bimo santai saat mereka sedang membantu mamah Raya memindahkan bunga-bunga setelah mereka makan siang bersama, kata beliau mumpung ada Bimo.
"Hah?! Kamu gila ya? Yang mau nikah sama kamu siapa coba?" omel Raya, dia kesal sekali karena Bimo tiba-tiba melakukan itu.
Bimo hanya menunjukkan senyum hangatnya, "Kita liat nanti Ray, aku cuma menunjukkan keseriusanku pada ayahmu, aku tahu banyak laki-laki yang mau ke kamu, aku cuma jaga-jaga aja." ia bicara dengan santai sambil mengorek tanah dari dalam pot, sudah pakai sarung tangan karet agar tidak kotor.
"Terus ayah bilang apa?" tanya Raya dengan alis bertaut sebal.
"Kata ayahmu, beliau tidak masalah karena sudah kenal bagaimana aku sejak lama, tergantung kamu lagi Ray, aku harap kamu segera bersedia."
"Hummph ... kamu selalu aja seenaknya." gumam Raya sambil mencabut rumput-rumput di sekitar tanaman mamahnya.