Senin pagi, benar-benar pertama kali nya aku sengaja terlambat, Bimo jemput aku 5 menit sebelum bel masuk. Ayah sampai heran karena aku tidak belingsatan saat sudah kesiangan dan tetap pilih dijemput Bimo dari pada menerima tawaran ayah untuk mengantar aku ke sekolah.
Sampai di sekolah, gerbang sudah nyaris ditutup rapat, pak Budi yang kebetulan berjaga, bisa cincai-cincai dengan Bimo, kami diizinkan masuk dan berhadapan dengan guru piket hari itu.Tidak hanya kami yang terlambat, melainkan belasan anak lainnya juga bernasib sama.
Bu Nita, --guru piket hari itu-- memberikan kapling tempat yang harus disapu olehku dan Bimo, yaitu pekarangan samping sekolah, dekat lab. Biologi dan lapangan basket.