Seperti janji Bimo kemarin, dia kini sudah hadir di rumahku dengan senyum khas yang ku rindukan itu, ia salim pada ayah dan Mamah saat baru saja masuk, juga tak lupa ucapan khas lebaran meluncur mulus dari mulutnya.
Kue-kue yang di bawakan oleh uwak kemarin sudah kami susun ke dalam toples dan di sajikan di atas meja ruang tamu untuk tamu yang datang ke rumah. Beberapa orang tetangga dan anggota ayah sudah bolak-balik bertamu dari pagi tadi. Mamah jadi sedikit kewalahan membuatkan minum dan lain hal, sudah pasti aku dan Irin membantu beberapa hal yang kami bisa seperti mengantar minum yang sudah di buat oleh mamah. Bi Marni baru akan pulang besok, tadi malam si bibi telpon ke mamah untuk mengabari. Untuk kami sih tidak masalah, bahkan mamah bilang untuk tidak perlu buru-buru pulang ke Bi Marni, karena beliau juga hanya setahun sekali mudik.
"Bimo dari rumah?" tanya mamah berbasa-basi.