"Ya udah sini aku suapin aja ya?" tawarku, Bimo mengangguk senang.
Ku ambil secukupnya nasi dan lauknya ke dalam piring plastik yang juga sudah dibawakan mamah tadi sekalian.
"Kamu gak suka pedes kan?" tanyaku.
"Iya, gak suka. Kenapa? Lauknya pedes?"
"Enggak kok, pas berarti lauk yang dibawain mamah, semur ayam."
"Alhamdulillah ... heheh. Bas! Gak makan kamu?" Bimo menoleh pada Ibas.
"Enggak, ntar ajalah," sahutnya sambil tetap menatap layar persegi yang digantung di sudut dinding.
"Aku makan duluan ya?" ucap Bimo basa-basi.
"Iyaaa, awas keselek."
"Apaan sih Bas, malah nyumpahin orang keselek." sewotku.
"Siapa yang nyumpahin sih, Koreng badak!"
"Tauk ah! Nyari ribut mulu!"
"Heh! Vaksin polio! Kamu yang nyari ribut dari tadiiii,"
"Bodo! Bweeek!" kujulurkan lidahku untuk mencibirnya, kok jadi menyebalkan si Babas!