"Yaudah sini aku kasih tau bumbu nya, kamu yang masak nanti ya." Bimo mulai mengumpulkan semua bumbu yang dibutuhkan untuk masak nasi goreng, dari cabe rawit dan bawang-bawang dengan takaran yang menurutku asal.
"Emang segitu takarannya?" tanyaku ragu.
"Mungkin, udah diem ajalah. Kamu kupas bawangnya cepetan," titahnya semena-mena.
"Iyaaaa," ujarku pasrah dan mulai mengupas bawang, tapi entah apa yang salah mataku jadi perih.
"Hahahah kamu ngupas bawang aja ampe meler gitu. Pernah ke dapur gak sih non? Wkwkwkwk," cibirnya menyebalkan.
"Diem ah, perih banget nih!" tanpa sadar aku mengucek mata dengan jariku, tambah perihlah mataku, segera kubasuh dengan air westafel di bantu Bimo yang masih menertawaiku.
"Hahahahahaha, ya Allah ... pacar akuuu skill dapurnya memprihatinkan banget," lagi-lagi dia mencibirku tanpa rasa bersalah sambil mengacak rambutku.
Tepok jidat aku Ray, masa bikin nasi goreng aja gak bisa? ckckck
komen di bawah ❤❤❤