Descargar la aplicación
7.45% CEO MENGEJAR CINTA / Chapter 36: Bab. 36 Pergi Ke Kantor 2

Capítulo 36: Bab. 36 Pergi Ke Kantor 2

Via yang masuk ke dalam lift yang dijemput oleh Roy tadi hanya diam saja.

"Mmmm…..Tuan Roy, apa anda sudah memesan makan untuk kak Elang. Soalnya tadi kak Elang bilang belum makan karena makanannya jauh. Via tawarin mau dibawakan makanan atau masakan apa katanya tidak usah" tanya Via untuk memecahkan kecanggungan.

Roy yang ditanya itu bingung dan kaget atas ucapan Via. Saat akan menjawab pintu lift sudah terbuka di lantai yang dituju.

Roy mengantar Via masuk ke ruangan Elang dan terlebih dahulu mengetuknya. Roy masuk terlebih dahulu untuk membukakan pintu dan mempersilahkan Via masuk ke dalam.

Elang yang tumben melihat ke arah pintu yang tidak seperti biasanya langsung tersenyum melihat Via.

"Tuan kenapa anda tersenyum seperti apa ada maksud lain dari ucapan non Via yang bilang tuan belum makan. Jelas-jelas tuan tadi makan bersama saya. Saya jadi bingung kalau begini" Roy bertanya-tanya dalam hatinya dan menggaruk kepalanya yang tak gatal sebenarnya dan menutup kembali pintu ruangan tuannya.

"Apa jangan-jangan itu modus tuan saja agar nona ke kantor dan menemuinya. Bisa jadi sih seperti itu terus kenapa tuan mengaku belum makan karena makanannya jauh, apa yang dimaksud nona Via yang akan dimakan tuan. Tapi sejak kapan tuan suka makan daging manusia" gumam Roy seperti orang bodoh berjalan menuju ruangannya.

Via masih berdiri di dekat pintu setelah Roy menutup pintunya bingung mau melakukan apa di ruangan tersebut. Karena di meja dia lihat bersih tak ada makanan yang tersaji.

"Sayang, kesini jangan berdiri saja di dekat pintu" ucap Elang yang melihat Via masih berdiri mematung di dekat pintu.

"Kak, katanya belum makan. Kenapa tak ada makanan yang tersaji di meja itu, nanti kakak sakit kalau tak makan" tanya Via penasaran saat sudah dekat disamping Elang.

"Kak, ingin makan kamu sebagai hidangan penutupnya" ucap Elang yang langsung menarik Via yang otomatis duduk dipangkuan Elang.

Elang mulai melingkari tangannya di pinggang Via dan dagunya di taruh di bahu Via. Elang merasa gemess dengan Via yang begitu polos dan ekspresi wajahnya yang lucu. Tangan Elang mulai membuka tiga kancing dari atas dan memasukan tangannya ke pakaian dalam Via, mulutnya mulai menciumi pundak Via yang terpampang jelas dihapannya.

"Kak, jangan seperti ini nanti ada yang masuk bagaimana? Via malu jika ada yang lihat" ucap Via takut-takut karena mengganggu kesenangan suaminya.

"Kau menghadap wajahnya ke aku sebentar" jawab Elang singkat.

Setelah wajah Via menghadap ke Elang, Elang langsung mencium bibir Via secara perlahan dan minta dibuka mulutnya. Ciuman itu yang berawal dari ciuman biasa saja tapi berubah menjadi bergairah. Elang menciumi leher dan pundak Via serta meninggal jejak kepemilikan disana. Setelah puas disana Elang yang sudah mengeluarkan payudara milik Via entah kapan langsung melahapnya dengan sangat rakus. Tangannya masuk kembali ke dalam bra untuk meremas dan memilin puting payudara yang satunya, tangan yang bebas satunya mulai masuk ke celana dalam Via dan bermain di area tersebut.

Elang yang mendengar suara desahan yang keluar dari mulut Via tambah bersemangat tapi tak bisa dilanjutkan lagi karena Elang melihat dari CCTV yang di laptop kalau orang dari wakil divisi keuangan akan masuk ke ruangannya.

Elang langsung mengancingkan dan merapikan baju Via seperti semula serta melepas ikat rambut yang digunakan oleh Via.

Tok tok tok

"Masuk" ucap Elang yang masih sibuk tangan yang satunya di daerah sensitif punya Via.

"Maaf, tuan menggangu saya ingin memberikan hasil laporan keuangan ke tuan dan ingin menjelaskannya" ucap kepala divisi keuangan yang bernama Lia.

Lia memperhatikan wanita yang duduk dipangkuan Elang tanpa bergerak sedikitpun serta wajah yang ditutupi oleh rambutnya.

"Siapa wanita ini berani sekali duduk dipangkuan tuan Elang dan tak pergi dari situ. Dasar wanita murahan tak tahu diri. Jika aku lihat wajahnya akan aku maki-maki wanita ini nanti" gumam Lia dalam hatinya

Elang yang melihat Lia memperhatikan Via dari tadi, langsung menunjukkan sikap tak sukanya.

"Ehmmmm" ucap Elang berdehem untuk menetralkan sedikit gairahnya sebelum bicara.

"Lia, perkenalkan ini nyonya Pratama. Oktavia Pratama istriku"ucap Elang memperkenalkan Via kepada salah satu staf penting di perusahaannya.

Via berbalik dan memberikan senyum serta memberikan tangannya untuk berkenalan dengan Lia. Lia yang melihat Via memberikan tangannya langsung membalasnya. Setelah berkenalan Lia pun langsung kembali pada tujuan awalnya.

"Mmmm….. Kak, Via duduk di sofa itu saja yah. Soalnya kakak mau membahas pekerjaan dengan ibu Lia, nanti takutnya Via ganggu kalau masih duduk disini" ucap Via ragu-ragu karena takut Elang marah nantinya.

"Tidak usah pindah tempat duduk, kamu tetap disini saja" jawab Elang dingin dan tak terbantahkan.

Elang mulai kembali melingkari tangannya di pinggang Via dan pundaknya di taruh di bahu Via. Lia yang melihat itu merasa iri dan salah tingkah dengan sikap Elang yang kali ini dia lihat.

Setelah menjelaskan hal tersebut Lia pamit undur diri dan membungkukkan tubuhnya untuk pamit.

Elang yang melihat Lia sudah keluar, langsung melanjutkan aksinya kembali tapi sebelumnya mengunci pintu dan membuat ruangannya jadi kedap suara terlebih dahulu.

Via yang melihat Elang sibuk mengeluarkan salah satu payudaranya dari bra mencoba menahannya agar tak melakukan itu lagi tapi tak berhasil.

"Via biarkan aku menghisapnya sambil mengerjakan semua pekerjaan yang masih banyak" bentak Elang yang tak terima diganggu kesenangannya.

Via yang di bentak seperti itu kembali takut dan membiarkan Elang menghisap kembali puting payudaranya. Elang sibuk dengan menghisap dan mengerjakan semua dokumen yang tertumpuk di atas mejanya. Via sesekali mengusap kepala Elang dengan lembut dan itu membuat Elang senang. Elang secara bergantian menghisapnya dan mengangkat tubuh Via yang tak mau melepaskan hisapannya. Elang menuju kamar pribadinya yang terhubung dengan ruangan kerjanya itu.

Elang mulai menanggalkan baju Via dan juga melepaskan bra serta celana dalam milik Via. Elang yang sudah melihat tubuh Via yang polos segera menindih tubuh Via.

Elang kembali mencium bibir Via dengan penuh gairah dan turun ke leher dan pundak serta memberikan tanda disana. Lalu turun ke kedua payudara milik Via, Elang langsung melahap dan menghisap putingnya dengan begitu rakus seakan-akan belum dikasih makan oleh ibunya. Elang menghisap terkadang menggigit dengan kuat membuat Via meringis kesakitan atas perbuatan Elang tersebut, tangannya sibuk memilin puting payudara milik Via yang satunya dan terkadang meremasnya membuat Via mendesah. Elang melakukan itu secara bergantian. Elang yang mendengar suara desahan Via bagai diiringi lagu. Tangan Elang yang satunya sudah sibuk masuk ke dalam vagina milik Via dan bermain disana

Elang berpindah ke bagian sensitif punya Via dan membuka lebar kedua pahanya. Elang memasukan tangannya kedalam beberapa kali dan membuat Via mendesah dan mengeluarkan cairan bening dari dalam miliknya. Elang yang sudah siap menghujamkan juniornya ke milik Via langsung menindih kembali tubuh Via dan membuka lebar-lebar kedua paha milik Via. Elang membisikkan ke telinga Via untuk memanggil namanya. Elang mulai memompa tubuh Via.

"Kak… Aaaaaaahhhhh..... enak kak" ucap Via

"Ka.... Lebih cepat lagi... Aaaaaaaaahhhhh" Via mulai meminta Elang lebih cepat melakukannya dan Elang yang mendengar itu pun tambah bersemangat.

"Aaakkkhhhhhh" suara erangan Elang yang sudah mencapai puncaknya bersamaan dengan Via.

Elang masih membiarkan juniornya di dalam tubuh Via untuk mendapatkan pijatan dari rongga mulut vagina Via. Elang mengeluarkan juniornya dari vagina Via setelah kembali ke ukuran semula.

Elang mengambil bantal dan guling yang ditumpuk menjadi satu untuk mengangkat kaki Via biar ke atas. Elang melakukan itu agar semua benih spermanya masuk ke dalam rahim Via dan secepatnya hamil.

"Sayang istirahat dulu seperti ini dan jangan mencoba mengubahnya. Jika kamu berani aku akan menghukummu nantinya" ucap Elang yang penuh dengan ancaman.

Via yang memang sudah lelah melayani nafsu Elang yang tak pernah merasa puas bercinta dengannya hanya menganggukan kepalanya saja. Bagi Via kali ini Elang hanya meminta dilayani tiga ronde saja, mungkin karena tadi pagi sudah memintanya sebelum berangkat kerja pikir Via.


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C36
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión