Althar menghentikan mobilnya di sebuah tanah yang luas dengan banyak kebun teh. Hatinya sakit mendengar Rizka menangis tapi lagi-lagi logikanya terus ingin jalan dengan Rizka. Ia sudah di butakan oleh rasa cintannya lagi kali ini.
Ia menghadap ke Rizka yang sedang menangis smabil menatap ke arah jendela. Mau bagaimana pun ia tetap sayang dan tidak akan tega melihat Rizka harus menangis.
"Apa harus sampai nangis?" tanya Rafka membuat tangis Rizka mengecil.
"Apa gue cuma bisanya bikin lo nangis?" tanya lagi.
Rizka tidak lagi menjawab tangisnya malah semakin kuat sekarang. Yang ia takutkan adalah Rafka yang lepas kendali saat ini. Ia tidak mau lagi meninggalkan bekas luka di hubungan mereka ini.
"Jawab gue Riz!!" bentak Rafka membuat Rizka terlonjak kaget. Rafka mencengkram setirnya kuat ia sungguh tidak suka mendengar tangis Rizka sekarang ini. Logika dan hatinya benar-benar sedang tidak lagi sejalan.