Althar keluar dari mobilnya dengan urat-urat dilehernya terlihat sekali. Membuat Rizka sedikit takut ia tahu tindakan ini salah.
"Ngapain si? Nyari mati?" tanya Althar pedas. Memang susah hilangnya kalau seperti ini.
"Maaf" cicit Rizka, Althar membuang napasnya jengah.
"Masuk" kata Althar lalu meninggalkan Rizka yang menatap dirinya. Althar sudah duduk di kursi kemudi Rizka belum juga masuk membuat ia membunyikan klakson.
Rizka terlonjak kaget karena bunyi klakson, melihat tatapan datar Althar membuat ia langsung masuk ke dalam. Althar langsung melajukan mobilnya ke rumah dirinya saja tidak mugnkin ke ruamh Rizka. Selama perjalanan Rizka hanya memilinkan jarinya takut, padahal bukan maslaah besar tapi melihat raut wajah Althar seperti membuat ia takut.
Sampainya di rumah Althar, mereka langsung turun dan masuk ke dalam ruamah. Tante Anis yang baru saja dari dapur melihat Rizka langsung memanggilnya.
"Sayang" kata tante Anis.