***
"Skakmat. Kau kalah Snow, kita akan melanjutkan latihan seperti ini terus mulai besok sampai kau bisa mengalahkanku."
Ah, sial. Ini sangat menarik, bahkan aku ingin sekali tertawa sekarang.
"Hahaha!"
"Kenapa kau tertawa Snow?"
"Hahaha! Skakmat? Kalah? Apa kau bercanda guru?"
"Apa?"
Benar, bagaimana aku bisa lupa.
"Sebenarnya yang kalah disini adalah kau, pak guru."
Dengan cepat aku memukul kedua terlinganya sehingga membuat terlinganya berdengung dan kesakitan, karena dia bisa menyembuhkan dirinya sendiri maka aku harus segera mengalahkannya sebelum dia pulih lagi.
"Ah! Sial! Telingaku!"
"Im the time ruler, Snow!"
Dengan cepat aku mengganti wujudku ke god mode yang kedua, tapi karena masih tersegel aku tidak bisa berubah sepenuhnya, hanya warna mataku yang berubah.
"Pohon suci muncullah."
"Apa?"
Aku memanggil pohon suci untuk menyembuhkan tubuhku, dan juga pohon suci bisa memberikan pasokan energi yang sangat banyak.
"Pohon apa itu?"