LUYSA!
Aku teramat cinta dengan Nathan tapi aku tidak tahu bagaimana aku harus bersikap padanya. Nathan selalu punya alasan untuk menyalahkan ku atas semua yang salah. Entah itu karena ku atau karena dirinya.
Dan malam ini aku ingin menemuinya untuk membicarakan satu hal yang penting. Aku ingin menemuinya sebelum ia kembali ke London. Setelah pemotretan dengan Sifa dan Bif, Nathan selalu saja menyangkut pautkan semuanya dengan Bif. Setiap ia mulai marah pasti ia akan menyangkut pautkan segalanya dengan Bif. Dia pikir aku menyukai Bif?
Aku sudah mondar-mandir sepuluh kali di depan kamar, dilema antara pergi menemuinya atau diam dirumah saja dan membiarkannya yang datang?
"Apa yang kamu lakukan Luysa?" seru dady padaku.
Dady menyelempangkan jas kerja di punggung, seperti anak mudah galau. Entah apa yang terjadi. Aku hanya menyipitkan mata menatapnya.
"U ok dad?" tanyaku.