"Aku seharusnya sudah pulang tapi, kau masih saja menghalangiku, kau juga terus mengomeliku, apa salahku dan sebenarnya, apa maumu?"
Arina mulai geram sendiri menghadapi sikap egois dan childish Reza, atasannya di kantor yang tidak tahu diri. Dia harusnya sudah kembali ke apartemen untuk menjemput Niken, tugas utamanya adalah mengawal dan mengurusi segala keperluan Niken, artisnya. Bukan malah dibebani tanggungjawab mengurusi atasan tidak langsungnya yang super menjengkelkan itu.
Untung saja Niken tidak seperti artis lainnya yang suka berlaku semena-mena pada Arina. Niken tidak pernah membebani Arina dengan hal-hal kecil yang membuat Arina stres. Itulah kenapa Arina masih bisa bernafas nyaman meski waktu sudah semakin larut. Niken masih membebaskannya sampai esok pagi sebelum ia ke studio untuk melangsungkan debut.
"Kau bisa bersuara Reza?" seru Arina lagi karena belum mendapat respon darinya.
"Bersuara bagaimana yang kau maksud?" tanya Reza