Keesokan harinya, aku berangkat sekolah dengan keadaan yang biasa saja dan bahkan sudah tidak memikirkan wanita itu lagi.Saat di kelas , Joe datang lebih telat dari ku, lalu saat dia duduk aku membicarakan tentang bermacam hal dari mulai game sampai pelajaran. Tak berselang lama, Salju melintas lewat depan pintu kelasku, aku menatapnya tanpa sadar dan melupakan pembicaraan dengan Joe.
"Wey lu liatin siapa sih?" pungkas Joe sembari melihat kearah yang sama.
"Ah ga ada kok, cuma liat burung doang tadi" ungkap ku sembari mengalihkan pandangan kearah papan tulis yang ada didepan kelas.
"Tadi sih gua liat ada cewe lewat, lu suka sama dia?" sanggah Joe dengan nada ledekan.
"Ga mungkin gua suka sama dia" pungkas ku
"Nahkan ketauan lu abis liatin cewe , siapa sih emangnya? Baru masuk sekolah wey, masa udah suka aja lu sama cewe" jawab Joe
"Siapa yang suka sama cewe?" jawabku
"Hah? lu ga suka cewe?" ucap Joe
"Ga gitu maksudnya Joe, gua dari dulu belum pernah suka sama cewe, tapi bukan berarti gua homo!" jawab ku dengan nada sedikit dinaikkan.
"Beneran lu belum pernah suka sama cewe? lu belum pernah pacaran? Trus lu 15 tahun ngapain aja?" jawab Joe dengan heran
"Gatau Joe , gua lebih suka sendiri dan nikmatin hobi gua , gua lebih suka bermain video game, nonton anime dan baca komik" jawab ku untuk menghilangkan rasa penasaran Joe
"Oiya Joe lu masuk ekskul mana?" lanjut ku
"Gua ikut kir" jawab Joe
"Sama dong kayak gua" Jawabku
"Kita kumpul hari apa sih?" Tanya Joe dengan nada heran
"Kata Kaka kelas sih hari Jum'at" jawabku
"Yaudah nanti pas kumpul ingetin gua, gua suka lupa hehe" jawab Joe dengan tawa kecilnya
"Santai gua juga kadang suka lupa" jawabku.
Bel tanda masuk pelajaran pun berbunyi, ini saatnya pelajaran pertama di SMA akan aku pelajari. Aku ingin sekali mendapatkan perguruan tinggi negeri, maka dari itu aku harus berusaha di SMA ini agar mendapatkan apa yang aku harapkan.
Tak berselang lama, bel istirahat berbunyi dan aku mengecek ke dalam tas, apakah aku membawa bekal hari ini. Namun sepertinya nasib buruk datang kepadaku, bekal buatan ibu yang sangat nikmat itu, tidak terbawa di dalam tas ku. Aku harus membeli makanan di kantin sekolah, Aku melihat-lihat makanan yang menurutku menarik dan aku menemukan tempat penjual nasi uduk.
"Ibu nasi uduk nya satu, ga pedes ya Bu!" ucapku dengan suara lirih sembari menatap lauk yang ada di etalase.
"Mau ditambah bakwan ga dek?" ucap ibu nya
"Boleh Bu" jawabku
Akhirnya nasi uduk ku siap di makan, aku berdoa dan langsung menyantap makanan di depan ku. Tak berselang lama, Joe datang ketempat yang sama denganku.
"Buset beli jajan ga ngajak-ngajak" ucap Joe meledek sembari menepuk pundak ku .
"Lu aja tadi gatau pergi kemana pas bel bunyi" ucap ku sambil menguyah makanan
"Ke kamar mandi gua, kebelet kencing hehe" ucapnya sembari berjalan menuju arah ibu penjual nasi uduk
Joe pun memesan nasi uduk yang sama dengan ku, sembari menunggu nya menghabiskan makanan, kami mengobrol tentang banyak hal. Tiba-tiba Salju lewat depan kami dengan temannya, dia berjalan menuju ke tempat tukang es.
"Joe lu kenal cewe itu?" ucapku sambil melirik kan mata , kode menunjuk ke arah wanita yang baru saja lewat.
"Ga kenal, kenapa emang?" ucap Joe
"Gapapa, yuk langsung ke kelas, dikit lagi mau selesai istirahatnya!" ucapku sembari beranjak dari tempat duduk kami.
Hari berlalu tanpa disadari, Dan hari ini adalah waktunya pertemuan pertama ekskul yang aku ikuti. Bel pulang sekolah berbunyi lalu aku mengingatkan Joe bahwa hari ini adalah pertemuan ekskul.
"Joe ayo ke ekskul!" ucapku sembari mengenakan tas.
"Oiya gua udah lupa hehe" balas Joe dengan tawa kecilnya.
"Emang kumpul nya dimana?" Joe melanjutkan percakapan
"Di ruangan ekskul KIR, ayo udah ikut gua!" ucapku sambil berjalan keluar kelas.
Kami berjalan menuju ruangan ekskul kami, banyak teman-teman seangkatan kami yang ternyata telah ramai di depan ruangan ekskul. Kaka kelas pun menyuruh kami untuk masuk keruangan. Kaka kelas menjelaskan tentang program kir kedepannya. Mataku melihat-lihat bangunan KIR , banyak eksperimen yang dipajang di setiap sudut ruangan. Aku tertarik dengan eksperimen yang membakar tangan tanpa terluka, aku bertanya-tanya bagaimana caranya. Namun pada saat aku melihat-lihat sekitar mataku tiba-tiba tertuju pada Salju, padahal dia hanya diam dan memerhatikan Kaka kelas yang sedang menjelaskan namun mengapa saat aku melihatnya, pemandangan ini seolah-olah sangat indah.
"Wey liatin siapa lu!" Joe menepuk pundak ku sambil meledek
"Tuh cewe yang tadi" Ucapku
"Suka lu?" balas Joe
"Gatau dah, gua juga ga ngerti gimana perasaan suka!" ucapku dengan nada heran.
"Saat lu liat dia, lu merasa tenang, terus lu jadi sering kepikiran sama dia" ucap Joe menjelaskan
"Kok lu jadi bijak sih?" ucap ku
"Yah kalo gua bilanginnya, gua kan punya banyak mantan" ucap Joe dengan sombong nya
"Au ah gelap!" ucapku
"Mau gua mintain nomor wa atau Instagram nya ga?" ucap Joe
"Jangan aneh-aneh Joe" ucapku
"Gamau nih bener?" ucap Joe meledek
"Udah nanti aja gua yang minta sendiri kalo gua udah berani" ucapku
Kaka kelas pun menjelaskan bahwa setiap Sabtu diwajibkan hadir di ekskul karena akan mengadakan eksperimen dan kami pun dibagi per kelompok, namun aku tidak mendapatkan kelompok yang sama dengan salju, malahan si Joe yang satu kelompok dengan salju.
"Mau tukeran kelompok sama gua ga?" ucap Joe
"Ga ah!" ucap ku
"Nanti gua minta nomor Salju ah" ucap Joe
"Buat apa dah?" ucap ku
"Buat gua deketin lah hehe" ucap Joe dengan ledekan nya
"Kan lu udah punya pacar" ucapku dengan nada heran
"Ya biar banyak cewe gua" ucap Joe
"Janganlah, masa lu mau ambil Salju juga!" ucapku dengan nada sedikit dinaikkan
"Bercanda rul, santai aja, lu bakalan gua bantu dapetin dia!" ucap Joe
"Udah jangan bahas dia lagi, catet tuh apa aja yang disuruh bawa besok!" ucap ku
"Temen sekelompok gua pasti udah pada nyatet" ucap Joe mengakhiri percakapan.
Kamipun berkumpul dengan kelompok masing-masing, kami saling memperkenalkan diri dan membagi tugas untuk bahan dan alat yang harus dibawa besok.
Selesai dari situ kamipun diarahkan untuk datang pukul 08.00 pagi dan membawa alat-alat yang dibutuhkan untuk besok. Joe dan aku berjalan bersama menuju parkiran sekolah.
"Rul gua udah buat grup kelompok di wa dan ada nomor Salju, lu mau ga?" ucap Joe
"Udah gausah, nanti kalo udah waktunya gua bisa minta sendiri!" ucap ku
"Masih kekeh aja lu ya" ucap Joe
"Udah ah ayo cepetan, gua laper nih" ucapku
"Emang lu doang yang punya perut? Gua juga laper" ucap Joe
Kamipun tertawa bersama sembari menuju arah motor kami masing-masing. Akhirnya hari ini selesai dan aku harus bergegas kerumah karena Ibu pasti sudah masak dan menunggu ku pulang.