"Alasan kamu beli ini nggak masuk akal banget Zer."
Kinan mencebik. Ia sekarang tengah bertopang dagu dengan punggung tangan, sambil menyantap sisa puding yang lezat dan menggugah selera itu.
"Menurut kamu dan orang-orang memang tidak masuk akal. Tapi, bagi saya. Semua yang saya lakukan buat kamu itu masuk akal."
Zero juga memandang deretan pohon teh yang terlihat terususun rapi di bawah bukit sana.
"Hei, saya pernah bilang kan, pemandangan seperti apa yang bisa kamu lihat kalau datang ke sini di saat terang?"
Kinan mengangguk. "Iya, karena itu aku pengen nikmatin banget semuanya sekarang, takutnya nggak ada lagi waktu yang tersisa buat aku nikmatin keindahan alam ini."
Kinan kini bertopang dagu dengan kedua tangan, yang menggapit pipinya, yang terlihat semakin tirus saja. Gadis itu, memang mengalami penurunan berat badan.