Sepulangnya Aisyah dan Bagas, Putra memutuskan duduk di beranda apartemen. Sementara Adit dan Maya memilih untuk istirahat, sebab, pagi-pagi sekali sudah harus berangkat ke bandara, mereka mengambil penerbangan paling awal.
Banyak hal yang terpikir oleh pemuda ini, masalah hati, yang benar-benar tak bisa ia putuskan siapa yang harus dipilih. Jika pun memang sudah memiliki satu pilihan dengan porsi rasa lebih besar, tapi juga tak mudah ia lakukan. Memutuskan salah satu pihak itu tidak lah gampang.
Putra tipikal pria yang tidak tegaan. Ia tahu Kinan sangat mencintainya, pun Aisyah. Hanya saja, Aisyah tampak lebih siap untuk disakiti, tetapi, justru rasa yang ia punya lebih berat ke Aisyah. Entah apa penyebabnya, Kinan semakin hari semakin tersingkir saja dari dalam lubuk hatinya.