"satu, dua tiga empat lima enam tujuh. satu dua tiga empat lima enam tujuh. satu dua tiga empat lima enam tujuh." kata ku menghitung pernapasan Seli yang sangat sulit untuk di atur. Aku kesulitan untuk membuat nya bisa bernyanyi dengan sempurna.
Seli berkali kali salah nada. Dan salah mengucapkan bahasa nya. Aku sedikit kewalahan untuk mengajari nya.
"Seli. Coba turun kan nada mu lagi." Kata YengZi. Dia handal dalam hal ini. Seli masih belajar bernyanyi. Sedangkan yang lainnya sudah bosan menunggu nya.
"Gini saja. Selama tiga hari. Gue bakal ngajar Seli nyanyi. Yang lainnya kan udah pada bisa nih. Kalian persiapin seluruh dekor panggung. Gimana?" Mereka segera mengangguk. Mengemasi barang-barang yang mereka bawa.
Dedy menyaran kan untuk membeli seluruh dekorasi itu dengan iuran. Kami saling menyumbang kan uang masing masing. Kami menyiapkan dengan detail. Sedang kan Seli cemberut. Mulut nya menandakan bahwa dia sedang marah.