Mobil yg di kendarai Jarwo telah berhenti di pekarangan rumah mewah mereka setelah sebelumnya sempat berhenti sejenak untuk mengantar kan Chacha pulang
"Lisa , tunggu dulu nak. Papa ingin membicarakan sesuatu sama kamu " ucap Jarwo saat Lisa hendak ingin keluar dari mobil , jadi Lisa pun mengurung kan niat nya untuk keluar dan lebih memilih mendengar kan apa yg ingin ayah nya itu smpaikan.
"Sayang , Papa mohon sama kamu. besok datang lah ke Rumah Sakit untuk"
"Pah , kita sudah pernah membicarakan hal ini berulang kali bukan. aku tidak mau melakukan kemoterapi itu " potong Lisa lebih dulu sebelum ayah nya selesai berbicara
"Tapi sayang , Kanker yg ada di dalam tubuh kamu akan semakin berkembang jika kita tidak segera mengatasi nya. apakah Lisa tega membiarkan Papa sedih terus memikirkan kesehatan kamu yg terus menurun sayang ? tidak bukan , jadi Papa mohon sama kamu untuk kali ini saja tolong lakukan kemoterapi itu"pinta Jarwo penuh harap , tapi justru yg ia dapat adalah kekesalan dari putri nya sendiri.
"Terserah Papa saja "jawab Lisa dengan wajah kesal nya mulai keluar dari mobil dan membanting pintu
Braak
" Huftt.. , setidaknya dia mau melakukan kemoterapi itu "gumam Jarwo seorang diri di dalam mobil sebelum akhirnya ia keluar dan menyusul Lisa ke dalam rumah
**********
Ke esokan harinya*
Pagi ini , Vero dan Krystal kepergok warga pas Subuh tadi saat mereka masih melanjutkan aktifitas panas mereka itu saat ada adzan subuh.
Para warga tidak habis fikir dengan anak jaman sekarang yg suka sekali main gelap - gelapan dan akibat nya tek dung bunting jadi nya.
Vero Atmajaya , pria itu. bukan nya menyadari kesalahannya justru mengaku kenapa warga dan RT setempat merasa senang bisa bercinta lagi dengan mantan nya itu saat sedang di interogasi.
Dan Krystal sendiri tidak berniat membela ataupun mengelak akan semua tuduhan yg ia terima , karna semua itu benar adanya.
"Jadi bagaimana ini Pak Djarot , apakah kita nikahkan saja kedua nya agar tidak mencoreng nama baik kampung kita ini Pak ? "tanya salah satu warga yg sudah mulai geram dengan situasi yg tengah terjadi
" Benar tuh Pak Djarot , anda sebagai RT di kampung dusun ini harus tegas terhadap semua orang baik itu warga anda sendiri ataupun orang lain Pak"ucap warga yg lain membuat Pak Djarot menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya memutuskan sesuatu
" Bapak - bapak , dan ibu - ibu mohon tenang dulu ya. biarkan saya memutuskan hukuman seperti apa yg cocok untuk kedua pemuda - pemudi ini agar anak muda di dusun kita tidak mengikuti jejak buruk mereka berdua "ucap Pak Djarot dengan berwibawa agar warga nya bisa tenang menyikapi masalah ini
" Tolong hukum mereka seberat - berat nya Pak , bila perlu nikahkan saja mereka berdua "teriak salah satu warga yg di setujui oleh yg lain nya
"Mohon tenang semua nya , kita berkumpul di sini bermusyawarah dengan tujuan untuk menghindari hal yg tidak di inginkan. jika kalian tidak bisa tenang seperti ini , maka kalian pasti akan mengambil tindakan gegabah dengan main hakim sendiri"ucap pak Djarot dengan lantang berhasil mendiamkan warga nya
"Dan untuk Mas Vero dan Mba Krystal , dengan terpaksa kami akan menikah kan kalian berdua . Ahmad " ucap Djarot lagi mulai memanggil adik ipar nya untuk datang
"Iya Mas , ada apa? " tanya Ahmad yg berdiri tak jauh dari nya mulai menghampiri kakak ipar nya itu
"Tolong kamu siap kan mobil sekarang juga b, kita akan ke KUA sekarang juga " jawab Djarot dengan tegas membuat Ahmad langsung dengan cepat melaksanakan perintah dari kakak ipar nya itu
Setelah beberapa saat kemudian Ahmad kembali dan memberi tahu jika mobil nya sudah siap di luar , para warga yg mendengar itu langsung menarik paksa Vero dan Krystal untuk keluar dan memasuk kan mereka dengan paksa ke dalam mobil yg sudah di siapkan Ahmad barusan.
"Tolong tenang para warga , saya dan Ahmad akan pergi untuk memastikan bahwa kedua tersangka resmi di KUA nanti. jadi mohon kalian tenang dan silahkan kembali ke rumah masing-masing " ucap pak Djarot dengan tegas membuat warga nya bersorak mengeluh dan membubarkan diri setelah nya
"Ayo Ahmad , kita pergi sekarang" ucap Pak Djarot lagi mulai masuk duluan ke mobil dan di ikuti Ahmad di belakang nya yg mulai masuk ke kemudi mobil
Dan mobil pak Djarot pun pergi ke KUA
********
Di kediaman Atmajaya *
Keluarga non Harmonis itu di penuhi ke heningan di pagi hari , hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yg memenuhi ruang makan tersebut.
"Aku selesai " ucap Lisa setelah baru saja menyelesaikan sarapan pagi nya
"Lisa , tunggu dulu nak " ucap Jarwo saat putri nya itu hendak pergi meninggalkan ruang makan
"Ada apa Pah " ucap Lisa yg tak jadi pergi dengan wajah datar nya masih marah kepada Papa nya soal kejadian semalam
"Nak , Papa mohon fikir kan sekali lagi permintaan Papa soal semalam. Papa hanya ingin "belum selesai Jarwo berbicara , Lisa memotong nya lebih dulu.
" Pah , aku kan sudah bilang tadi malam. aku tidak ingin melakukan Kemoterapi itu "sentak Lisa membuat Jarwo menghela nafas panjang , sedangkan Tania terkekeh di buat nya.
" Mas , sudah lah. lebih baik kamu fikirin aja Vero , dia itu belum pulang sampai sekarang loh. mana ponsel nya tidak aktif lagi "sahut Tania membuat Jarwo mengelus dada sabar , menyikapi sifat istri nya yg semakin tidak terkontrol.
" Tania , aku mohon sama kamu untuk kali ini saja diam dulu . masalah Lisa jauh lebih penting ketimbang Vero yg tak henti nya membuat masalah , lagi pula Vero sudah biasa tidak pulang ke rumah. jadi percuma saja jika kau mencemaskan dirinya "ucap Jarwo membuat Lisa akhirnya memutuskan bangkit lagi dari posisi duduk nya saat ini
" Silahkan Mama dan Papa lanjut kan perdebatan kalian lagi , aku lebih baik pergi sekarang ke Sekolah. assalamu'alaikum "ucap Lisa beralu pergi begitu saja , ia terlalu kesal hingga tidak mencium tangan kedua orang tua nya seperti biasa nya.
" Nah - nah kan , itu tuh anak kebanggaan kamu tidak memiliki sopan santun sekali. biasanya mencium tangan kedua orang tua nya , ini malah melengos pergi begitu saja "kesal Tania dengan tangan bersidekap di dada membuat Jarwo memutar bola mata nya malas dan mulai beranjak pergi dari posisi nya sekarang ini dari pada menyahuti ucapan istri nya yg unfaedah itu
" Cih , bapak sama anak tidak ada bedanya. untung Lisa bukan aku yg melahirkan nya secara langsung , meski dia masih tetap darah daging ku sekali pun. tapi tetap saja aku tidak suka dengan nya , karna Jarwo jauh lebih mementingkan nya dari pada Vero putra pertama kami. hah.. jika tau jadi nya akan seperti ini , lebih baik aku membunuh Lisa saja saat dia masih menjadi segumpal daging. dari pada tetap di lahir kan tapi menyusahkan semua orang "Tania bergumam seorang diri mengeluh kan isi hati nya selama ini