Panggilan dari orang kepercayaan yang berada di kantor membuat Aksa bersiap untuk segera pergi.
"Sa, kamu udah mulai ngantor?" tanya Wisnu yang melihat Aksa baru saja menuruni anak tangga terakhir.
"Iya, Yah. Ada sedikit masalah di kantor" jawab Aksa sebari mengancingan jas nya.
"Sini aku rapiin." Irona tiba-tiba saja datang dan berdiri di hadapan Aksa. Tanpa diminta, tangannya sudah bergerak aktif memasukan kancing ke dalam lubang di jas Aksa.
"Makasih. Muach" Aksa mengecup kening Irona lama.
"Ekhem.. Sampe lupa kalo ada Ayah"
"Ah, Ayah. Ayah udah lama disitu?"
"Sebelum kamu dateng, Ayah udah disini"
"J-jadi Ayah, tadi .... "
"Iya. Ayah liat adegan kalian berdua"
Irona menyikut perut Aksa menggunakan sikutnya.
"Aw.. Kok aku yang disikut, sih?"
"Kenapa kamu nggak bilang, kalo ayah ada disini"
Aksa mengulum senyum. Wajah Irona selalu terlihat cantik ketika memerah.
"Kalo gitu, aku berangkat dulu, ya" Aksa mengecup kening Irona sekali lagi