"Aksa"
Aksa menoleh dengan cepat. Ia tersenyum hangat ketika melihat Irona berjalan ke arahnya.
"Kamu ngapain disini?"
Irona duduk di samping Aksa dan menaruh buku tebal yang ia bawa. "Aku mau baca buku, lah. Emang mau ngapain lagi"
Aksa membuang wajah dengan senyum menggelikan. "Bohong. Bilang aja kalo kamu mau nyusulin aku. Iya, kan?"
"Geer, kamu. Ngapain juga nyusulin cowok nyebelin kayak kamu"
Irona mengusap puncak kepala gadisnya dengan gemas.
"Kamu tumben pake kacamata?" tanya Irona menaikan sebelah alis.
"Pengen aja. Kenapa? Ganteng, ya?"
Irona bergidik ngeri melihat Aksa yang menaik turunkan alisnya.
"Udah, ah. Yuk baca!"
Aksa mengangguk dan kembali melanjutkan membaca. Sampai suasana hening untuk beberapa menit.
Aksa melirik ke samping. Irona masih terlihat fokus menunduk. Laki-laki itu tidak bisa melihat wajah gadisnya dengan sempurna, karena rambut yang menjuntai menutupi sebagian wajah Irona.