Oeeekkk... Oeekkk
Eva menutup kedua telinganya. Irona sedang muntah di depan sana, suaranya terdengar begitu menjijikan. Belum lagi bau nya, membuat perut Eva menjadi mual.
"Terus, sayang"
Aksa yang memijit tengkuk Irona terlihat sabar menghadapi gadisnya yang abstrak.
"Kok bisa, sih Aksa segitu cintanya sams cewek kayak Irona? Udah jorok, sekarang muntah di dalem mobil" batin Eva.
Mereka memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Tidak mungkin, kan Irona muntah dengan posisi Aksa yang menyetir?
"Aksa, aku lemes"
Eva melihat Aksa yang memberikan sebotol air mineral pada kekasihnya.
"Minum, sayang" ucap Aksa.
Irona menenggak hampir setengahnya dari botol itu.
"Eva. Maaf, ya. Karena lo jadi nggak nyaman naik mobil ini"
"I--Iya, Kak. Kakak cepet sembuh, ya"
Irona tersenyum miring di tempatnya. Ia sengaja melakukan hal ini semua. Tentu saja tanpa sepengetahuan Eva.