"Kali ini lo boleh selamat, Irona. Karena ular yang gue kasih masih ular tanpa bisa"
Eva bersembunyi di balik tembok dengan senyum devilnya. Memperhatikan Irona yang sedang dibawa ke uks oleh kekasih dan para sahabatnya.
Gadis kecil beranjak dari tempatnya. Ia tidak ingin ada seseorang yang melihat dan menaruh rasa curiga padanya.
"Gue seneng liat lo ketakutan sampe pingsan" batin Eva dalam hati.
Kejadian hari ini sudah ia rencanakan sejak lama. Namun tekadnya belum begitu bulat, hingga pada akhirnya Eva memberanikan diri untuk sekedar memberi peringatan pada Irona.
Eva berjalan menuju kelasnya dengan senyum sinis yang menandakan kebahagiaan untuknya.
"Tunggu permainan gue selanjutnya, Irona"
***
"Lo habis dari mana?"
Eva hanya melirik teman sebangkunya sekilas. Indri Jatnika, ia adalah orang satu-satunya yang sudi untuk duduk semeja dengan Eva.
"Percuma lo ngomong sama dia, Ndri. Dia kan, bisu" sindir Anna