Setelah kedatangan Ardi yang sangat tiba-tiba, Irona menjadi takut untuk pergi keluar rumah. Padahal Ardi datang tidak sedikitpun menakuti dirinya.
"Dengan maksud apa dia kembali? Bukannya dulu dia pergi ke Jakarta sama selingkuhannya?"
"Ngapain juga gue mikirin Ardi yang nggak penting"
Irona kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur. "Untung Aksa laki-laki yang baik, dia mau dengerin pengakuan gue kemarin, dan nggak marah sama sekali" ucapnya pelan.
Ponselnya berbunyi, sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Irona. Namun gadis itu mengernyitkan keningnya karena pesan itu dikirim dari nomor yang sama sekali tidak ia kenali.
"Irona, ini aku Ardi. Aku kangen, apa kita bisa ketemu?"
Isi pesan yang ternyata dari mantan kekasihnya membuat Irona berdecak. Untuk apa lelaki itu datang, mengirim pesan, dan mengajaknya untuk bertemu? Mungkin Irona bisa melupakan kesalahannya di masa lalu, tapi untuk berdamai dan kembali bertemu, ia tidak sudi.