HAI… HELLO…. UP AGAIN…
MAAFKAN TYPO YANG BETEBARAN YAN GUYS…
HAPPY READING….
Qia terus berlari begitu saja tanpa tahu arah tujuannya kemana. Ia sudah keluar dari wilayah hotel dan Qia baru menghentikan larinya ketika ia sudah benar-benar merasa lelah. Di jalanan yang sepi karena bukan jalanan umum yang ia lewati itu Qia hanya melangkah pelan. Make-up yang ia pakai juga sudah luntur semua karena air mata yang membasahi wajahnya.
Saat ini, Qia hanya bisa menangis, menangis dan menangis untuk mengungkapkan isi hatinya yang terluka akan sikap Kenan. Apa yang sebenarnya Kenan mau dari dirinya. Jika Kenan cemburu dan mencintainya, kenapa ia menatap kea rah Chika seperti itu. Tatapan yang menurutnya adalah tatapan sedih. Kenan yang tidak pandai mengekspresinya kesedihannya, membuat Qia yakin tatapannya ke arah Chika adalah tatapan kesedihan.