Kenan sudah pergi dan kini Raka sedang mencari Qia yang sedang berkeliling di area kantor. "Qi!" panggil Raka pada Qia yang sedang duduk di ruang istirahat seraya menikmati segelas minuman.
Qia menoleh seraya tersenyum menatap Raka yang berjalan menghampirinya. "Kamu udah jalan-jalan mengelilingi kantor?" tanya Raka ketika ia sudah berdiri di depan Qia.
"Belum semuanya, pak," jawab Qia seraya tersenyum.
"Kalau sedang tidak ada orang seperti ini, kamu bisa panggil aku abang. Jangan Pak, aku hanya beda lima tahun saja denganmu. Jadi, panggil aku abang jika kita hanya berdua saja seperti ini. Jika di depan karyawan lainnya, baru kalau kamu mau panggil saya pak tidak apa-apa," ucap Raka seraya tersenyum.
"Apa enggak apa-apa, pak?" tanya Qia menatap serius Raka. Entah kenapa melihat raut wajah serius Qia saat ini bukanlah biasa saja tetapi malah terlihat lucu di matanya.