Qia kini sedang terduduk di pinggir ranjang dengan kedua tangan yang berada di sisi kanan dan kirinya. Ia mendongakkan kepalanya menatap langit-langit kamar appartement Raka seraya memejamkan matanya. Ia lelah sangat lelah setelah berhasil memindahkan dua tubuh laki-laki yang besar ini ke atas tempat tidur.
Butuh perjuangan Qia untuk bisa membawa ke dua pria ini tidur di atas tempat tidur. Setelah Raka pingsan atau tertidur Qia menghembuskan napasnya melihat ke dua pria di hadapannya ini. Ia berjalan ke arah Raka dan mencoba mengangkat tubuh Kenan tetapai tubuh Kenan yang lebih tinggi darinya dan lebih besar darinya tidak mampu terangkat oleh Qia. Akhirnya ia pun menyeret tubuh Kenan.
"Ah, sial**! Kambing! Kampretlah! Kenapa gua sial begini!" maki Qia sambil menarik tubuh Kenan. Padahal ia hanya menarik tubuh Kenan tapi ia sudah sangat kelelahan.