Descargar la aplicación
37.31% Menjauhi Cinta Pertama / Chapter 25: 25.Berkumpul Kembali dengan Anggota keluarga baru

Capítulo 25: 25.Berkumpul Kembali dengan Anggota keluarga baru

Andrea menunggu Fely menyelesaikan mandinya, Ia duduk dipinggir tempat tidur sambil memainkan Teleponnya. Tak lama kemudian Fely keluar dari kamar mandi , mengenakan pakaian tidur yang sudah lama ia tinggalkan, semakin kecil badan Fely saat ini, dulu saat Fely mengenakannya terlihat pas, namun sekarang masih ada rongga bagian kanan kirinya.

"Kenapa kamu menjadi sangat kurus sayang, huh" ucap Andrea mendekati tempat Fely berdiri.

"Apa aku dulu terlihat gendut, kenapa bajuku sekarang kebesaran?" tanya Fely bingung, apa dulu ia gendut.

"Tidak, kamu dulu enggk gendut, tapi sekarang kamu sangat kecil, dan kenapa kamu tidak memanggilku saat kamu sudah selesai tadi" ucap Andrea kesal.

"aku bisa jalan sendiri Andrea, lihat aku bisa berdiri normal, kenapa kamu sangat mengkhawatirkanku ?" ucap Fely.

"Aku tidak mau kehilangan kamu lagi sayang, sudah cukup selamat itu saja" ucap Andrea mengikuti Fely berjalan kearah meja Make up.

"Aku tidak akan kemana - mana , aku akan merapihkan rambutku dulu" ucap Fely menyisir rambutnya. Andrea memperhatikan istrinya, tidak banyak perubahan namun Fely terlihat lebih kurus sekarang, biasanya wanita setelah melahirkan akan terlihat sebuah berisi, namun Fely kebalikannya.

"Jangan memperhatikaku seperti itu" ucap Fely yang sedang memakain pelembab bibir.

"kamu cantik, sudah selesai ayo makan malam, semua sudah menunggu?" tanya Andrea.

"Ya ,aku udah selesai, Aku mau kekamar Ano Dulu" ucap Fely. Andrea mengikuti Fely dari belakang. Ketika memasuki kamar Keano, kamarnya kosong.

"Sayang,dimana Ano?" tanya Fely khawatir.

"Tenanglah sayang, Ano mungkin bersama nenek, ayo cari kebawah" ajak Andrea, Fely terburu - buru menuruni tangga.

"Jangan lari" ucap Andrea yang terus mengikuti langkah cepat istrinya.

nenek dan kakek yang mendengar Andrea sedikit berteriak melihat ke sumber suara.

"hati-hati nak" ucap nenek. Ketika sampai di bawah Fely langsung berlari menuju Ano yang duduk di pangkuan Kakek.

"Ano sayang, mana cari Ano dikamar tadi" ucap Fely memeluk putranya. Ia hampir menangis saat mengetahui putranya tidak ada dikamar

"Ano disisini ama Akek ma, mama kenapa ali-ali" ucap Ano memeluk Fely.

"Mana kira kamu kemana sayang " Fely melepaskan pelukannya. Ia sungguh sangat takut kehilangan putranya, beberapa tahuan terakhir ia menjaga Keano dengan sangat teliti , dulu saat Ano masih bayi ia hampir kehilangan Ano ,sejak kejadian itu Fely sangat mudah khawatir jika putranya tidak merasa didekatnya. Sedangkan andrea sudah berdiri dibelakang Fely.

"Aku sudah bilang sayang, Ano pasti baik-baik aja" Andrea duduk dikursi sebelah Ano berdiri.

"Sini sayang sama papa" Andrea menggendong Ano dan didudukkan dipangkuannya. Fely duduk disebelah Andrea.

"Anak papa enggak lapar?" tanya Andrea pada Ano, semenjak ia bertemu putranya, ia mengetahui bahwa Keano sangat on time dalam hal itu.

"Ano apar pa, Ano ari tadi unggu papa mama, api lama" ucap Ano sambil melantunkan bibir nya, tadi kakek memberitahu Ano bahwa mereka harus menunggu papa dan mamanya dulu untuk makan bersama.

"kita harus menunggu semua anggota keluarga berkumpul cucu kakek sayang, jadi kita bisa makan bersama "ucap kakek meraih Keano untuk duduk dipangkuannya.

"Cucu kakek sudah lapar kan, ayo sekarang kita bisa makan, mama sama papa sudah datang" ajak kakek sembari menggendong Keano berjalan menuju ruang makan, diikuti seluruh anggota keluarga.

Fely mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya.

"kamu ingin apa?" tanya Fely saat akan mengambilkan lauk.

"aku mau telur, sama capcai" ucap Andrea, Fely memberikannya pada Andrea, setelah itu ia baru mengambil makanan untuk putranya. Nasi Urap.

"Ano mau telur?" tanya Fely sembari menunjuk piring berisi telur goreng. Ano menggeleng.

"Ano mau asi ulap aja" ucap Ano senang. Nasi Urap adalah makanan favoritnya.

"Ano makan telur dikit ya, untuk protein, buat Ano sehat kayak kakek" bujuk kakek. Keano adalah tipikal anak yang tidak suka makanan berbau Amis, apapun itu. kadang Fely harus sembunyi sembunyi saat menyuapi Ano, ia kadang akan menyisipkan telur didalam nasinya.

"Itu endak enak kakek, enak asi ulap mama" ucap Keano sambil mengunyah makanan dimulutnya.

"Ditelan dulu baru bicara sayang" Andrea memberitahu Keano.

Keano segera menelan makanannya lalu melanjutkan bicaranya.

"itu enggk enak kakek, asanya amis, idak sehat ugak "jawab Keano pada kakek.

"ini sehat sayang, cobalah" kakek memberikan sepotong telur rebus pada Keano, Kami langsung menggeleng tidak mau.

"cobalah sayang " Ucap Andrea. Keano terus menggeleng sambil menutup mulutnya dengan tangan, matanya sudah berkaca-kaca.

"Keano sejak kecil tidak pernah mau makan telur pak" ucap nenek Hamdan.

"sini Keano sama mama, mama suapin ya" ucap Fely, ia tidak tega melihat Keano matanya sudah bercaka-kaca (mata Keano ).

"Kenapa begitu bu?" tanya kakek.

"dari kecil daya tahan tubuh Ano kecil, dia enggak bisa makan sembarangan kakek, hanya sedikit macam makanan yang bisa Ano makan, Fely udah berusaha kasih, tapi Ano selalu muntah, kata dokter lambung Ano sulit mencerna makanan yang masuk." Jelas Fely sedikit.Andrea mendekatkan duduknya pada istrinya.

"Besok kita cek ke dokter " Ucap Andrea pada istrinya, Fely melihat Andrea dan mengangguk.

"Makanan apa saja yang disukai Ano nak?" tanya nenek.

"semua sayuran, tapi yang paling Ano suka sayuran yang ada didalam urap" jawab Fely.

Obrolan diantara mereka terus berlanjut, mulai dari membahas Keano waktu kecil, kecelakaan Fely, dan pertama kali Keano bertemu Andrea waktu Andrea datang ke desa.

setelah selesai makan malam satu persatu meninggalkan ruang makan. Kakek dan nenek Hamdan duduk diruang keluarga bersama kakek Andrea ,sedangkan nenek pamit untuk istrirahat . Fely masih menyuapi Ano ditemani suaminya.

"Pertama kali aku mencoba masakannya setelah lama tidak memakannya, Aku landung yakin bahwa itu masakanmu" ucap Andrea disela - sela istrinya menyuapi Ano.

"Kapan? kamu tidak pernah beli diwarungku" ucap Fely sambil mengingat ingat.

"Aku titip Vano waktu itu, aku sedang malas keluar saat Vano mengajakku, jadi aku hanya titip padanya, dan katanya ia kayak pernah liat kamu tapi entah dimana, aku seneng banget bisa makan makanan yang mirip seperti buatan istri ku " Ucap Andrea.

"Tapi aku juga enggak sadar kalo ternyata yang masak benar istriku" ucap Andrea sambil tertawa.

"Dulu Ano bilang ke papa kalo masakan mama enak, tapi dulu Ano anggilnya aman " ucap Ano.

"Iya sayang, waktu itu kamu tidak sengaja menabrak paman karena kamu lari-lari" lanjut Andrea sambil mempraktekkan saat Ano menabraknya.

Fely langsung melihat Ano.

"Kamu membohongi mama ya? katanya kamu tidak lari-lari waktu itu, tidak nakal?" tanya Fely.

"Ampun ma, Ano endak akal kok" ucap Keano sambil pengangkat tanbabnya membentuk huruf V.

"sudah selesai, Ano cuci tangan, mama mau taruh piring dulu ya" ucap Fely menurunkan Ano dari kursi. lalu ber jalan menuju tempat cuci piring.

"Sudah bersih" ucap Andrea , ia mengantar Ano cuci tangan dan gosok gigi, hari semakin malam Ano harus gosok gigi sebelum tidur.

"Sekarang Ano tidur ya, Ano mama antar" Fely menggendong Ano tapi dihalangi oleh Andrea.

"Biar aku yang gendong "ucap Andrea.

"Baiklah" mereka berjalan menaiki tangga bersama-sama, semua penghuni rumah juga sudah memasuki kamar masing-masing.


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C25
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión