"Apa saya boleh jujur mengenai perasaan saya?"
Ghirel membelalak tidak percaya saat mendengarnya. Untung saja matanya menemukan tempat tujuan mereka sehingga Ghirel memilih pura-pura tidak mendengar dan mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Udah sampai Pak," kata Ghirel sambil menunjuk sebuah gedung sekolah yang berada di depannya. Mereka telah sampai di sekolah yang diberitahu oleh Pak Richard. Gadis itu melirik Pak Richard dengan ragu, takut dosennya malah akan melanjutkan pertanyaannya.
'Pak Richard gak mungkin nembak gue 'kan? Dia gak mungkin tiba-tiba bilang kalau sayang sama gue 'kan?' Batin Ghirel.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya karena merasa gugup. Dia sudah hampir keringat dingin menunggu Pak Richard mengeluarkan suaranya.
"Ternyata sama kamu waktu berjalan semakin cepat." Kata Pak Richard sambil fokus memarkirkan mobilnya.