=Ami POV=
Aku masuk ke kamar Laya, kamar kami lebih tepatnya karena kini kami akan tinggal bersama. Aku melihat Laya berdiri di dekat jendela menatap langit malam yang pekat.
"Apa itu tadi?" tanyanya tanpa menolehku yang menjatuhkan diri di tempat tidur.
"Aku melihat banyak kilatan cahaya di langit namun itu bukan petir. Cahaya yang seolah menerangi seluruh penjuru negeri, cahaya yang berasal dari Gedung Kuning," sambungnya lagi.
"Leluhur kita," sahutku tidak begitu minat. Aku dapat melihat bahunya yang diperban. Kurasa kini dia telah pulih hanya tinggal menyembuhkan sedikit lalu dapat pergi lusa setelah pelatinkan Ge.
Aku memejamkan mata, ingin mengistirahatkan tubuh setelah teralalu banyak mengalami hal buruk. Aku meluruskan kedua kakiku yang persendiannya berbunyi setiap kali ku gerakan. Argh aku lupa karena sempat terkilir namun tidak kupedulikan.