Pria yang memiliki jenggot tebal itu tertawa keras, "Melepaskan temanmu yang cantik ini? Ah, sepertinya kamu sudah kehilangan akal sehatmu ya! Mana mungkin aku dan temen - temenku ini melepas permata ini?"
Begitu kalimat pertanyaan itu keluar dari bibirnya, pria itu menarik rambut Vira cukup kencang sehingga kepala wanita itu tertarik ke belakang. Kemudian, tanpa membuang waktu lagi, pria itu mendorong wajah Vira ke tembok batu bata.
Di detik selanjutnya, Lisa melihat dengan mata kepalanya sendiri tangan pria itu meremas buah dada Vira.
Api emosi Lisa langsung berkobar - kobar dan semakin membesar, seperti api yang disiram oleh minyak.
Vira yang semakin lama semakin sadar, mengerang tanpa disadarinya. Ia tahu kalau apa yang diperbuat pria itu salah, wanita itu tetap tidak bisa membohongi dirinya kalau perbuatan pria itu membuat perutnya terasa lucu.