Indri menghela nafas dari bibirnya, "Oscar, apa kamu pernah melihat dirimu di kaca? Pria macam kamu, tampan, tinggi, bule, dan memiliki uang banyak, aku yakin tidak ada wanita yang tidak jatuh hati melihatmu!"
Tanpa memberi Oscar kesempatan untuk membalas ucapannya, Indri sedikit berjinjit lalu mencium bibir sensual pria berdarah Eropa itu.
Oscar membelalakan kedua matanya yang berwarna biru bening itu. Ia tidak menyangka kalau Indri akan menciumnya disini!
Pria itu justru mempersiapkan dirinya jika Indri akan menampar pipinya. Bukan menciumnya.
Insting pertama Oscar adalah untuk mendorong wanita itu menjauh. Tapi pelukan erat wanita itu di lehernya membuatnya tidak bisa bergerak banyak.
"Oscar, aku benar - benar mencintaimu. Apa kamu tidak bisa melihatnya? Hatiku ini milikmu seutuhnya! Apapun yang kamu mau, aku bisa memberinya. Katakan saja, asalkan kamu mau menjadi milikku."