"Eh Lis, gimana bos baru kita? Cantik gak?"
Tidak lama setelah Lisa kembali duduk di belakang meja kerjanya, Cicilia datang menghampirinya. Wanita itu sudah tidak mengenakan blazernya dan rambutnya yang ikal itu dikuncir buntut kuda dengan rapi. Dilihat dari penampilannya, apalagi tas jinjing yang ia bawa, Lisa tahu kalau wanita itu ingin pulang.
"Biasa aja sih menurut gue." Balas Lisa apa adanya. Memang dia tadi sempat mengatakan kalau wanita iblis itu cantik. Tapi setelah percakapan mereka yang berujung dengan cekcok, kecantikan Maria luntur begitu saja.
"Halah, masa biasa aja sih? Palingan lo cemburu soalnya dia lebih cantik daripada lo kan!" Ucap Cicilia sambil diiringi oleh suara gelak tawanya yang melengking. Wanita itu menaruh tas jinjingnya di atas meja Lisa lalu melanjutkan. "Terus, terus, lo kenapa tadi dipanggil ke ruangannya?"