Wanita itu, Indri Mauliya, duduk sambil menyilangkan jenjang kakinya yang terlihat halus. Rok sepannya jatuh di atas lututnya, blazer berwarna coklat susu itu memeluk lengannya yang kecil. Salah satu dari hal yang menonjol dari wanita itu adalah bibirnya. Bukan karena bibirnya berbentuk aneh atau apa, hanya saja wanita itu menggunakan lipstik merah menyala, seperti darah.
Sejak Lisa menginjakkan kakinya di dalam ruangan Indri, dia merasa seperti masuk ke dalam kandang harimau.
"Kamu-" Mata Indri melihat Lisa mulai dari atas kepala sampai ujung kakinya yang ditutupi oleh sepatu hak tinggi berwarna putih. Dia lalu terlihat seperti tersenyum mengejek dan melanjutkan. "Kamu Lisa Soewandi, kan?"