Hal pertama yang terpikir dalam benak Lisa adalah bahwa ia mengira ia akan jatuh tersungkur lalu cedera lagi, tetapi kemudian sepasang tangan yang kuat dengan segera menangkap dan memeluknya.
Begitu Rangga tahu Lisa akan jatuh tersungkur ke atas lantai yang terbuat dari marmer, ia langsung cepat tanggap atau wanita itu akan masuk ke rumah sakit lagi. Ia tidak ingin membuat Lisa terluka lagi dan harus menjalani hari - hari yang membosankan di tempat tidur UGD yang beraroma desinfektan.
Lisa sangat beruntung pria bertubuh tinggi kurus itu ada di sana bersamanya. Kalau tidak mungkin kepalanya sudah berkunang - kunang karena jatuh ke belakang.
"Buset sumpah untung aja ada Rangga!" pikirnya dalam hati.
Benak Lisa menjadi kosong seketika, menatap Rangga dengan melotot, tubuhnya dipegang erat oleh Rangga. Entah apa yang terjadi pada tubuhnya, tiba - tiba saja menjadi kaku seolah ia tidak mau bergerak.