Melihat putrinya tampak tidak lazim, Kumala langsung mengetuk pintu kamar Lisa dengan lembut. Sekali ketuk, tidak ada jawaban sama sekali dari balik pintu. Kumala semakin curiga, jangan - jangan Lisa jatuh sakit. Dua kali ketuk, masih tidak ada jawaban pula.
"Lisa, kamu tidak apa - apa nak? Ibu sudah membuat sup iga kesukaanmu! Ayo makan gih!"
Lisa tidak berani keluar dan makan di rumah. Ia tahu, jika ia makan makanan berbau tajam seperti sup iga, sudah dapat dipastikan ia akan muntah dan semakin memupuk kecurigaan Ibunya.
"Bu, Lisa sudah makan di luar. Ibu makan sendiri saja. Lisa lelah bu tadi muterin taman!" seru Lisa lantang dari dalam kamarnya.
"Lisa, Ibu nggak bisa menghabiskan semua sup iga ini sendirian. Lagipula kenapa tadi nggak bilang Ibu kalo ternyata kamu keluar buat cari makan?" tanya Kumala sedikit kesal.