"Ada apa lagi sih Ngga?" Lisa membalikkan tubuhnya menghadap Rangga yang menepuk bahunya agar ia tidak buru - buru pergi dari kantor periklanan itu. Lelah membawa kardus nyaris setengah jam lamanya, Lisa lalu meletakkan kardus itu di bawah dekat kakinya. Ia kembali menatap Rangga dengan tatapan malas seraya menyilangkan lengannya.
"Gue cuma mau bilang, sorry Lis. Sorry banget gue udah ngebuat lo kayak gini. Coba kalo gue jujur dari awal, lo pasti masih bisa kerja di perusahaan gue dan nafkahin keluarga kecil lo." Rangga menunduk, suaranya mencerminkan penyesalan yang teramat dalam juga rasa bersalah yang melekat di dalam hati.