Rangga masuk kembali ke mobilnya dan menyalakan mesin. Sedetik kemudian pria itu melirik Lisa dari balik jendela mobilnya.
Lisa melambaikan tangan pada pria itu dan sebagai balasannya pria itu juga mengangkat salah satu tangannya.
Mboil Mercedes hitam itu berangsur - angsur melaju dan menghilang dari pandangan Lisa. Deruu mesinnya perlahan menjadi lirih hingga kahirnya gang di depan kos itu kembali sunyi senyap.
Tidak ada siapapun di sekitar situ kecuali Lisa. Jam telah menunjukkan pukul 12 malam nyari pukul 1 pagi. Lisa sangat kewalahan. Ia langsung membuka pintu pagar, masuk ke dalam dan merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Saking lelahnya, ia bahkan belum sempat mengganti baju dan membersihkan wajah dari riasannya!
Sejak ia kembali dekat dengan Rangga, hidup Lisa semakin terasa aneh. Ia lebih sering dihujam masalah bertubi - tubi tetapi setiap kali ia butuh bantuan, Rangga selalu hadir di sampingnya.