Sejam kemudian, mobil Mercedes Rangga telah sampai di depan gang menuju studio milik Vira. Lisa tidak ingin membangunkan Vira dan keluarganya jadi ia meminta Rangga untuk tidak berhenti tepat di depan pagar studio yang juga rumah Vira dan keluarganya.
"Ngga makasih banget sudah nganterin gue!" ucap Lisa sembari melambaikan tangannya.
"Santai aja Lis, kalo lo butuh curhat ato ngobrol tinggal bilang ke gue aja!"
Rangga menginjak pedal gas dan melaju.
Lorong gang itu tampak sangat gelap dan sepi. Sejenak Lisa merasa merinding menatap gang itu. Ia menyesal tidak meminta Rangga untuk mengantarkannya di depan pintu pagar studio hanya supaya tidak membangunkan keluarga Vira dan tetangga di sekelilingnya.
Ia melangkah menuju studio dengan sikap waspada. Sejenak ia merasa seseorang tengah membuntutinya. Bulu kuduk Lisa semakin merinding dan jantungnya berdegup sangat kencang!