Pukul satu siang ....
Ethan memarkirkan mobil sport merahnya ke parkiran rumah sakit, kemudian dia bergegas berjalan memasuki gedung rumah sakit, bahkan dia berlari-lari kecil menyusuri koritldor menuju ruangan di mana Luna sedang di tangani. Sesekali orang memperhatikan nya karena dia berlari seperti dalam keadaan darurat. Tapi baginya memang darurat, ingin segera mengetahui keadaan istrinya yang kabarnya tertembak.
Ethan melihat Alexa yang sedang duduk seorang diri di depan ruang UGD, dia pun segera menghampiri sepupunya itu.
"Alexa, bagaimana keadaan Luna? Di mana dia?" tanya Ethan dengan khawatir.
"Masih di dalam sana," jawab Alexa sembari mengarahkan wajahnya ke arah ruang UGD yang masih tertutup.
"Apa menurutmu lukanya parah, membahayakan nyawanya?" tanya Ethan lagi kemudian mendudukkan dirinya di samping Alexa.
Alexa menghela napas, kemudian menjawab, "sepertinya hanya bagian kaki yang tertembak, darahnya banyak sekali, aku sampai bergidik melihatnya."