Capítulo 115: Nasib Sarah

Saat siang, Mike kedatangan tamu tak diundang di apartemen nya. Tamu itu seorang pria paruh baya dengan style yang rapi dan glamor. Pria itu mengenakan tuxedo berwarna hitam, kacamata bifokal dan rambut yang tersisir rapi dengan style pompadour.

Kini, mereka berdua duduk di ruang tamu apartemen itu dan sedang membicarakan hal yang penting.

"Apa benar kamu pernah bertemu dengan Sarah?" tanya Hans, pria paruh baya itu adalah ayahnya Sarah.

"Iya, Om. Tapi saya tidak berhasil membujuknya untuk pulan," jawab Mike..

Hans mengangguk paham lalu kembali bertanya, "tinggal di mana dia?"

"DI sebuah apartemen di Jakarta, dia tinggal di apartemen milik kekasihnya," jawab Mike dengan santai. Dia sudah terbiasa mengobrol dengan ayahnya Sarah, karena memang sudah saling kenap sejak lama.

"Kekasih?" Hans tampak terkejut.

"Iya, Om."