Saat malam, Luna sudah mandi dan berganti pakaian. Pastinya dia masih memakai daster hamil yang dibawanya dari rumah. Sedangkan Ethan, sudah ganti pakaian dengan mengenakan piyama yang Luna bawakan dari rumah. Di antara mereka berdua masih canggung setelah percakapan siang tadi. Entah kenapa, Luna masih murung tetapi tetap mencoba memperhatikan suaminya yang masih membutuhkan perawatan.
"Sayang," panggil Ethan, saat itu Luna sedang duduk di sampingnya sembari memainkan ponsel.
"Hem," sahut Luna tanpa menoleh.
"Kenapa diam saja, apa pertanyaanku tadi yang membuatmu marah?" tanya Ethan. Dia masih sandaran di antara tumpukan bantal.
Luna menghela napas. Dia meletakkan ponselnya di meja, lalu mengalihkan pandangannya pada Ethan. "Aku tidak marah, aku hanya merasa seperti benalu untukmu," jawabnya dengan sendu.
Ethan mengerutkan keningnya dan bertanya, "kenapa bilang begitu, apa maksudmu?"