Descargar la aplicación
55.92% Legenda lima pendekar dan seekor Naga / Chapter 82: Lima pendekar Naga generasi ke 3

Capítulo 82: Lima pendekar Naga generasi ke 3

Trank! Trank! Trank!

Benturan demi benturan pedang terjadi. Meraka saling menghancurkan satu sama lain. Lima sayap hitam dibelakang Ani dan Lima sayap ungu emas dibelakang Amonyesta. Mereka menandakan dua dewi tertinggi bangsa Naga. Mereka berperang untuk menjadi penguasa tertinggi seluruh bangsa Naga.

10 ribu ribu tahun lalu Perang besar 7 dimensi yang di pimpin Tujuh makhluk superior. Mahluk-makhluk yang membuat para Dewa dan Dewi bertekuk lutut. Mereka berperang untuk menentukan pemimpin ke tujuh dimensi tersebut.

Di belakang Amonyesta gerbang segel rumit terbentuk. Aksara-aksara kuno melingkari gerbang tersebut. Aksara tersebut membentuk lingkaran sihir, sihir yang sangat kuat dan besar meliputi seluruh dimensi buatan ini.

"Rasakan Ini Gerbang seribu pintu Lingkarang kegelapan" seru Amonyesta. Pancaran kegelapan dari seribu lingkaran yabg saling bersinggungan menyerang kearah Ani.

Blaarr! Blaarr! Blaaarr! Blaarr!

"Siaal...!" Teriak Ani dari tubuh Ani keluar pancaran sinar menyengat mata keluar.

"Ilusi penerangan Keabadian" Tubuh Ani menjadi Ilusi cahaya. Tubuhnya di lindungi cahaya keabadian. Meskipun dengan ini aku akan mati.. Aku harus bertarung dengan seluruh kekuatanku" kata Ani.

"Blllaaaaaarrrrr!" Ledakan 100 kali bom atom meluluh lantahkan seluruh dimensi.

Tubuh Ani turun dari atas langit dengan kecepatan tinggi. Tubuhnya ditangkap Amonyesta dengan tangannya.

"Khu..khu.. khu.. dengan ini perang terbesar dari zaman Kuno akan segera terjadi. Perang Takdir zaman kuno seluruh makhluk semesta.

Hinga sekarang seluruh makhluk akan memberebutkan.., .., dan ..., khu.khu.khu..ha..ha..ha.. Tawa senggelegar menggema di seluruh Alam semesta.

Kerajaan Naga Iblis kegelapan

Istana Raja Naga kegelapan

"Lapor Tuanku, Kami tidak dapat menemukan Ratu Ani" Kata seorang pengawal Ratu Ani.

Kretek! Kretek! Baam! Dentuman keras terdengar. Pengawal Itu terbang menuju keluar Istana. Dia terpental sejauh 500 meter ke arah Desa To

Arrrgghh! Arrrgghh!

"Tuanku!" Seru salah satu pengawal. Tangan Shin maryu terkepal cincin yang dia kenakan berdarah-darah. Darahnya mengalir dengaj kencang. Membuat rautnya sangat buruk.

Sesuatu yang buruk telah terjadi kepada Isterinya dan Dia tidak berada disana untuk membantu.

"Kemana Ratu pergi sebelumnya?" Tanya Shin.

"Ratu pergi ke kota Kerajaan Naga barat Ibu kota Hujan." Kata salah satu pengawal.

"Kota hujan Istana Naga barat apa dia ditawan disana?" Tanya Shin.

Cici bawa Ryutaro dan Kaizer selidiki Ibu kota hujan Kerajaan Naga barat" perintah Shin.

Cici menatap Shin 'Mengapa Aku harus bersama mereka?' Batin Cici

"Ada apa?!" tanya Shin Maryu

"Tidak ada apa-apa tuanku?" Tanya Cici.

"Kalau begitu pergilah!" Kata Shin

"Baik Tuanku!" Kata Cici

"Ryutaro!" "Kaizer! Mari kita ke Ibu Kota Hujan untuk jalan-jalan" kata Cici

"Jalan-jalan untuk apa kita kesana" kata Ryutaro. "Jika hanya ingin berkencan kita bisa melakukannya di tempat ini" kata Ryutaro.

"Diam Kamu ini adalah perintah yang mulia Shin Maryu!" Kata Cici

"Huh!" Hela Ryutaro "Aku akan bertemu dengan Paman Kuzaki dan Bibi Inoe" kata Ryutaro

"Hei..." suara Cici mengagetkan Ryutaro.

"Baik !" Ryutaro dia berjalan menuju kearah Cici.

Mereka berangkat ke Ibukota Kerajaan Naga barat Bimasakti Naga. Kota Hujan.

"Kakak terimakasih telah merawat ku selama ini, Aku tidak tahu siapa Ibuku sebenaranya yang mulia Ratu Ani atau Permaisuri Anne." Kata Ryutaro.

"Jangan terlalu banyak berpikir kamu adalah anak Sang Putera Cahaya ... dengan Puteri Naga... Jangan terlalu banyak berpikir. Belum saatnya kamu bertemu kedua orang tuamu." kata Cici.

"Ada apa kamu kemari Hah!" Ryutaro berseru. "Kamu tidak ada sopan satun kepada Kakakmu ini" kata seorang pemuda berambut hitam dengan mata merah dia adalah Kurosaki Ryuga. Putera Ani dan Shin Maryu.

"Ayah menyuruhku untuk menjagamu" kata Ryuga.

"Tidak dibutuhkan Masih ada Kakak Cici yang akan menjagaku. Benarkan Kakak Cici?" Ryutaro bertanya.

"Ada pesan dari Ibu berhati-hatilah kalian" kata Ryuga. Pesa ini di kirim sebelum Ani bertemu Amonyesta.

"Tak perlu cemaskan aku" kata Ryutaro.

"Ryu kau...!" Kata Cici

"Kaizen!" Seru Ryutaro menggelegar

"Ha...ha..ha.. " ternyata Aku ketahuan.

Tubuh Ryuga berkedip-kedip dan berubah menjadi Kaizer.

"Kamu tidak dapat di kelabui oleh Jurus Ilusi ternyata. Matamu sangat bagus" Kaizer berkata.

Kaizer menyerang ke arah leher Ryutaro. "Mengapa Putera Pangeran Mahkota Kerajaan Garuda Andromeda menjadi prajurit di Kerajaan Bimasakti Naga kegelapan ini?" Tanya Kaizer pedang masih menempel di leher Ryutaro.

"Kalian berdua hentikan!" Kata Cici.

"Dasar Wanita pengganggu" kata Kaizer.

"Kalian berhenti bertingkah konyol atau akan Aku laporkan ini ke pada Ayahandaku" kata Ryuga. Dia berjalan dari dalam Istana bersama beberapa pengawal.

"Bergegaslah pergi ke Kota Hujan." Kata Cici. "Kita akan mencari Informasi" kata Cici. "Informasi apa?" Ryuga bertanya. Semua orang diam. Informasi apa?!" Ryuga bertanya dengan nada sedikit ditinggikan.

"Informasi tentang Ratu Ani yang menghilang dari radar kami." Kata Cici

"Bukankah Aku mendapat pesan dari Ibuku tadi." Kata Ryuga.

"Aku tidak tahu" kata Ryutaro. "Apa yang disampaikan Ibu?" Tanya Cici. "Agar kita berhati-hati saat menuju ke Kota hujan. Aku harus bergegas ke tempat kalian berada." Kata Ryuga.

Jalan yang di tempuh mereka mirip seperti orang tua mereka bertahun-tahun lalu.

Generasi ke 3 pemegang pedang Naga Legendaris akan segera berkumpul.

"Jika keadaan ini terus berlanjut perang besar alam semesta akan segera terjadi. Bangsa Iblis, Kerajaan Nirvana dan Kerajaan Naga kegelapan." Kata Ryutaro.

Kota Hujan Ibu kota Negara Naga api Kerajaan Bimasakti Naga barat.

Kota yang damai tiba-tiba muncul portal raksasa di langit memunculkan 7 orang.

Mereka keluar dan menyebar di Kota Hujan ini.

Tiga orang wanita dan empat orang pria mucul. "Kau tahu apa yang harus kita lakukan?" Tanya laki-laki berambut merah.

"Ya!" Kata ke enam orang itu. "Pergi cari Kuzaki tangkap dia hidup-hidup. "Aku akan mengurus sisanya"

"Perasaanku tidak enak" pikir Kuzaki.

Inoe sedang dipangku Kuzaki di Kursi Kerajaan.

Sudah 25 Tahun Kerajaan Ini aman sentosa

"Bagaimana kabar..?" Tanya Kuzak

"Dia berada di langit ketujuh Kerajaan Nirvana bersama Kakak Dewatri.

"Inoe berpakaianlah Aku tidak ingin orang lain melihat Ratu Kerajaan tidak berpakaian layak.

"Aku masih belum puas tahu!" Kata Inoe. "Permainanmu semakin buruk" Inor berkata kembali.

"Aku sudah semakin tua, jika sesuatu terjadi kepadaku bawa Surat ini ke Kerajaan Garuda Andromeda temui Ame." Kata Kuzaki

"Sayang maafkan Aku, Aku tidak bermaksud seperti itu" kata Inoe.

"Aku hanya menyuruhmu untuk menemui sahabat kita Ame. Aku tidak akan menjualmu" kata Kuzaki.

"Kamu telah merasakan kematian sekali. Dan Aku merasakan nya lagi, lagi kamu harud tetap hidup demi Puteri kita" kata Kuzaki.

"Sudah jangan terlalu di pikirkan Kerajaan kita sudah semakin berkembang" kata Inoe.

Sebuah pasar

Dengan salah satu dari tujuh orang misterius

"Duuuaaarrr!" Ledakan terjadi di pasar tersebut. Api menjalar menghanguskan rumah pemukiman penduduk.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C82
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión